Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Solo Hiking Gunung Penanggungan via Tamiajeng, Si Kecil yang Tak Boleh Diremehkan

Kompas.com - 05/07/2022, 07:07 WIB
Anggara Wikan Prasetya

Penulis

Pos 4-Puncak Bayangan

Pendaki yang sampai Pos 4 Gunung Penanggungan harus bersiap, baik fisik maupun mental. Itu karena tanjakan akan lebih terjal.

Titik yang cukup menguras tenaga adalah jelang Puncak Bayangan. Selain menanjak, jalur juga terdiri dari batuan lepas, sehingga cukup licin.

Pendaki harus pintar-pintar memilih jalur yang pijakannya tidak terlalu tinggi agar tak terlalu menguras energi. Jangan pula menginjak jalur dengan batuan lepas yang mudah longsor

Akhirnya setelah setengah jam berjalan atau sekitar pukul 17.05 WIB, Kompas.com tiba juga di Puncak Bayangan.

Baca juga: Bukit Kayoe Putih Mojokerto, Indahnya Sunset Berlatar Tiga Gunung

Itu berarti, butuh waktu sekitar 2,5 jam bagi Kompas.com dari Basecamp Tamiajeng sampai Puncak Bayangan.

Camping di Puncak Bayangan Gunung Penanggungan

Sore itu, cuaca cukup cerah di Pos Banyangan. Tampak puncak Gunung Penanggungan yang masih menjulang tinggi di sisi utara.

Terdapat area lapang yang cukup luas di Puncak Bayangan ini, sehingga dapat digunakan untuk mendirikan cukup banyak tenda.

Puncak Bayangan Gunung Penanggungan via Tamiajeng.KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA Puncak Bayangan Gunung Penanggungan via Tamiajeng.

Di Puncak Banyangan ini-lah pendaki biasa camping untuk bermalam dan melanjutkan perjalanan pada dini hari untuk menikmati sunrise atau pagi di puncak.

Begitu pula dengan Kompas.com yang menggelar tenda kapasitas 1 orang dan bermalam terlebih dahulu di Puncak Bayangan.

Baca juga: 5 Tempat untuk Bisa Memotret Puncak Gunung Merapi dengan Jelas

Memandang ke arah selatan, tampak Gunung Arjuno-Welirang yang menjulang tinggi dengan gemerlap lampu Kecamatan Trawas di Mojokerto dan Kecamatan Prigen di Kabupaten Pasuruan.

Usai makan malam, Kompas.com memutuskan untuk tidur guna memulihkan kondisi fisik untuk perjalanan ke puncak esok hari.

Summit Attack Gunung Penanggungan

Pagi hari sebelum subuh, atau sekitar 04.20 WIB, Kompas.com mulai melangkahkan kaki menuju puncak Gunung Penanggungan, setelah sarapan dan berkemas.

Pendaki biasanya meninggalkan bawaan berat, seperti tenda, kompor, dan nesting, serta hanya membawa perlengkapan seperlunya, seperti air dan camilan.

Jalan terjal menuju puncak Gunung Penanggungan via Tamiajeng.KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA Jalan terjal menuju puncak Gunung Penanggungan via Tamiajeng.

Satu hal yang penting adalah, pendaki diimbau membawa barang berharga ke puncak dan tidak meninggalkannya di tenda.

“Barang berharga dibawa ke puncak. Kita banyak laporan kehilangan,” kata petugas Basecamp Tamiajeng bernama David saat briefing sebelum pendakian dimulai.

Baca juga: Pendakian Gunung Arjuno - Welirang Buka 6 Maret 2022, Ini Ketentuannya

Jalur menuju puncak Gunung Penanggungan pun jadi yang paling berat. Trek pendakian curam dengan batuan lepas. Pendaki harus pintar memilih jalur yang benar, bukan jalur air yang lebih curam.

Terkadang, pendaki harus seolah mencium lutut saat hendak melangkah naik saking terjalnya. Jalur yang terdiri dari batuan lepas juga membuatnya rawan menyebabkan terpeleset, terutama saat perjalanan turun.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com