Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/07/2022, 12:30 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Desa Wisata Green Talao Park (GTP) Ulakan di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, memiliki keunggulan pariwisata, seperti mangrove dan wisata religi.

GTP Ulakan sendiri merupakan salah satu dari 50 besar desa wisata terpilih dalam ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022.

Baca juga: Liburan ke Padang, Ini 10 Tempat Wisata yang Bisa Dikunjungi

Desa yang memiliki jarak 14,5 Kilometer (Km) dari Bandara Internasional Minangkabau (BIM) ini memiliki daya tarik wisata berupa kawasan pesisir pantai dengan estuaria mangrove yang dikelola menjadi destinasi ekowisata dan edukasi Green Talao Park.

Uniknya, trekking talao atau mangrove sepanjang 1,8 Km ini merupakan area trekking terpanjang di Provinsi Sumatera Barat.

"Kami sangat terpesona dengan bukan hanya keindahan alam dan adat istiadat budaya tapi juga ada wisata religi," kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dalam kunjungannya ke Desa Wisata GTP Ulakan, Selasa (05/07/2022).

Wisata religi di GTP Ulakan

Kawasan GTP Ulakan terhubung langsung dengan Makam Syekh Burhanudin sebagai pusat wisata religi di Sumatera Barat dan kawasan Taman Wisata Pulau (TWP) Pieh.

Makam Syekh Burhanudddin di Desa Wisata Green Talao Park (GTP) Ulakan di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera BaratDok. Kemenparekraf Makam Syekh Burhanudddin di Desa Wisata Green Talao Park (GTP) Ulakan di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat

Di dalamnya, terdapat tradisi atau ritual Basapa, yaitu ritual yang dihadiri oleh ribuan peziarah dari jamaah Syatariah di seluruh nusantara yang khusus datang ke kawasan wisata religi Makam Syekh Burhanudin Ulakan. 

Dikutip dari laman resmi Nagari Seulayat Ulakan, Rabu (06/07/2022), tradisi Basapa hanya dilaksanakan pada bulan Syafar tahun Hijriah. 

Baca juga: Itinerary Wisata 3 Hari 2 Malam di Padang, Ada Batu Malin Kundang

Menurut seorang narasumber, tradisi Basapa merupakan penghormatan kepada Syekh Burhanuddin, tokoh yang telah membawa dan mengajarkan agama Islam ke Minangkabau. 

Untuk diketahui, setiap harinya ada orang-orang berziarah ke makam Syekh Burhanuddin.  Namun, pada acara Basapa, orang-orang akan lebih banyak datang, karena waktu tersebut Syekh wafat dan sekaligus sebagai ajang bersilaturahmi bagi para murid-murid beliau.

Saat Basapa, biasanya para peziarah akan menginap beberapa hari di berbagai mushala dan masjid yang ada di daerah itu. Meskipun, ada pula yang langsung kembali ke daerahnya masing-masing. 

Baca juga: Itinerary Wisata Padang-Bukittinggi 3 Hari 2 Malam, Indahnya Ranah Minang

Adapun beberapa kegiatan yang dilakukan peziarah dalam kegiatan Basapa yaitu berzikir, membacakan tahlil dan tahmid.

Selain wisata religi, desa wisata ini juga memiliki beraneka ragam kesenian seperti kesenian randai Ulu Ambek, tari Bagalombang, dan Tambua Tansa.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com