KOMPAS.com – Memperingati Hari Raya Idul Adha tahun 2022 yang jatuh pada Minggu (10/7/2022), Keraton Surakarta Hadiningrat akan menggelar acara budaya.
Acara itu bernama HajadDalem Garebeg Besar Alip 1955. Wakil Pengageng Museum Pariwisata Keraton Kasunanan Surakarta Dany Nur Adiningrat mengonfirmasi kabar tersebut.
“Iya, acara ini untuk memperingati Hari Raya Idul Adha,” kata dia saat dihubungi Kompas.com, Jumat (8/7/2022).
Baca juga: Masjid Agung Surakarta, Saksi Berdirinya Keraton Surakarta
Adapun sebelumnya acara hanya digelar secara terbatas pada 2020 dan 2021 akibat pandemi Covid-19.
Pada 2022, acara sudah bisa dikunjungi masyarakat umum, seiring dengan meredanya pandemi Covid-19. Namun, pengunjung tetap harus mematuhi protokol kesehatan.
Masyarakat atau mereka yang sedang berkunjung ke Kota Solo pada Minggu (10/7/2022) bisa menyaksikan jalannya prosesi Kirab HajadDalem Garebeg Besar Alip 1955.
“Acara dimulai pukul 10.00 WIB dimulai dari Kori Kamandungan Keraton Surakarta,” ujar Dany.
Ia melanjutkan, prosesi dilakukan dengan kirab atau arak-arakan pareden atau gunungan disertai para abdi dalem Keraton Surakarta yang mengenakan pakaian sesuai pangkat mereka.
Baca juga: Beda Gamelan Gaya Yogyakarta dan Surakarta, Warisan Budaya Tak Benda dari Indonesia
Gunungan itu akan dikirab dari Kori Kamandungan Keraton Surakarta sampai ke Masjid Agung lalu didoakan.
Setelah itu, gunungan akan dibagikan kepada masyarakat di pelataran Masjid Agung atau Kori Kamandungan. Biasanya, masyarakat akan berebut mendapatkan isi gunungan.
“Isi gunungan ada yang sudah dimasak dan ada yang mentah (hasil bumi),” sambung Dany.
Isi gunungan yang sudah dimasak adalah berbagai makanan tradisional, salah satunya adalah renggingang.
Untuk hasil bumi, terdiri dari 3 tanaman, yakni umbi-umbian yang tumbuh di bawah tanah (pala kependem), tanaman yang buahnya tumbuh di tanah, seperti timun (pala kesimpar), dan tanaman yang buahnya di atas pohon, seperti pisang (pala gumantung).
Baca juga: 4 Aktivitas Wisata di Alun-alun Selatan Keraton Surakarta, Beri Makan Kerbau Bule
“Maknanya (pala kependhem, pala kesimpar, dan pala gumantung) adalah menghargai masa lalu, sekarang, dan masa depan, supaya lebih berkah,” tutur Dany.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.