Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenaikan Tarif Bus Yogyakarta, Imbas Harga BBM Naik

Kompas.com - 07/09/2022, 10:35 WIB
Viona Pricilla,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

Tarif bus naik 25-35 persen

Mayoritas bus yang beroperasi di Indonesia menggunakan mesin diesel dengan bahan bakar solar. Untuk itu, kenaikan harga BBM juga berdampak pada tarif bus, baik jarak pendek maupun panjang.

Dikutip dari Kompas.com (04/09/2022), Ketua DPP Organda (Organisasi Angkutan Darat Indonesia), Kurnia Lesani Adnan mengatakan, besaran kenaikannya tergantung daerah dan jarak operasional bus.

Namun, kisaran kenaikannya adalah 25-35 persen.

“Penyesuaian tarif yang akan kami lakukan kisaran 25 persen sampai 35 persen, lihat daerah dan jarak operasionalnya,”  ucap Kurnia.

Baca juga: Harga BBM Naik Bikin Industri Perhotelan Tertekan

Kenaikan tarif bus menurutnya tak terhindarkan, mengingat BBM adalah salah satu komponen terbesar dari biaya operasional bus.

Rincian kenaikan harga BBM

Presiden Joko Widodo mengumumkan langsung rincian kenaikan harga BBM melalui jumpa pers di Istana Merdeka, Sabtu (03/09/2022).

Kenaikan harga BBM Pertalite, Solar, dan Pertamax resmi naik sejak Sabtu pukul 14.30 WIB.

Baca juga: Harga BBM Naik dan Tiket Pesawat Mahal Pengaruhi Pariwisata, Ini Saran Asita

Seperti dikutip Kompas.com, berikut rincian kenaikan harga BBM:

  • Harga Pertalite dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter
  • Harga Solar subsidi dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter
  • Harga Pertamax dari Rp 12.500 menjadi Rp 14.500 per liter.

Mengingat bus menggunakan bahan bakar solar, maka transportasi umum bus juga ikut terdampak kenaikan harga BBM.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com