Selanjutnya, Dani menyarankan sepatu trekking sebaiknya menggunakan bahan mesh, dan hindari bahan leather. Sebab, bahan leather kurang sesuai untuk penguapan.
“Kalau trekking kan otomatis aktivitas tubuh tinggi, suhu kaki akan lebih panas. Kalau pake bahan leather, akan nge-keep suhu panas kaki itu di dalam sepatu, jadi lebih gerah,” terang dia.
Sebaliknya, sepati trekking dengan bahan mesh akan lebih sejuk karena memiliki sirkulasi udara yang baik.
Baca juga: Cara Buang Air di Gunung, Pendaki Pemula Harus Tahu
Sehingga, tidak menyebabkan kaki berkeringat ataupun menyebabkan kendala, seperti kaki gampang menjadi bau.
Hal penting berikutnya adalah sepatu yang benar-benar menutupi seluruh telapak kaki, terutama mata kaki.
Sebab saat melakukan pendakian, pendaki dianjurkan memakai atribut gang bisa menutupi kulit keseluruhan.
Lihat postingan ini di Instagram
Tujuannya tentu untuk melindungi kulit dari goresan ranting, bebatuan, gigitan serangga, hingga tumbuhan beracun.
“Takutnya entah ada ranting, bebatuan, atau benda lain yang tajam, nah kalau sepatu itu akan meng-cover seluruh kaki kita. Kalau sandal paling bagian telapak kaki aja, tapi atasnya bisa kena duri atau ranting,” tutur dia.
Baca juga: Jangan Cuma Bawa Bekal Mi Instan Saat Mendaki Gunung, Ini Alasannya
Jika area kaki semakin banyak yang bisa dilindungi oleh sepatu, maka risiko seperti terluka juga tentunya semakin sedikit.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.