Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/09/2022, 12:01 WIB
Krisda Tiofani,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bukit Lawang merupakan salah satu tempat wisata yang terdapat di kawasan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL), Sumatera Utara.

Ada banyak aktivitas wisata yang ditawarkan. Mulai dari berkemah, mengarungi sungai, menjelajah gua, menikmati kuliner lokal, hingga trekking.

Kompas.com berkesempatan mencoba trekking di Bukit Lawang hingga masuk ke TNGL pada Sabtu (24/9/2022).

Baca juga: Trekking di Gunung Kapur Batu Katak, Langkat dengan Jalur yang Menarik

Kegiatan itu dilakukan dalam rangka Familiarization Trip Ekowisata oleh DESMA Center, proyek pembangunan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia.

Bersama para travel agent, peserta mulai menjejaki rute trekking Bukit Lawang yang tidak terlalu ekstrem.

Jalan menanjak sepanjang 200-300 meter menjadi jalur awal yang dilewati. Jalan mulanya berupa tangga hingga perlahan berganti jalan licin bebatuan.

Pemandu menyarankan rombongan memakai sepatu selama trekking. Meski rutenya tidak terlalu panjang, sepatu dinilai lebih aman dijadikan alas kaki selama menyusuri hutan ini.

Baca juga:

Benar saja. Saat menggunakan sandal, Kompas.com harus ekstra hati-hati karena cukup banyak jalur licin yang harus dilewati.

Bonus ketemu orangutan dan Thomas's Leaf Monkey

Tak jauh dari garis awal trekking, kami berhenti sejenak di perkebunan warga karena melihat kehadiran orangutan di atas pohon. Bertemu satwa ini merupakan bonus.

Keberadaan satwa liar di kawasan TNGL memang sudah menjadi hal umum. Namun, bukan berarti mereka bisa selalu ditemukan saat trekking.

"Kalau mereka betul-betul liar, sulit (ditemukan). Kesempatannya tidak terlalu besar," kata pemandu trekking di TNGL Muhammad Abdillah Desviardo Pinem atau Ardo.

Kawasan Taman Nasional Tanjung Puting menjadi pusat konservasi orangutan terbesar di dunia.Shutterstock/arikbintang Kawasan Taman Nasional Tanjung Puting menjadi pusat konservasi orangutan terbesar di dunia.

Pemandu trekking bernama Ardo menyarankan kami untuk menjaga jarak dengan satwa liar tersebut. Ia juga mengingatkan untuk tidak membuat suara bising untuk menjaga kenyamanan orangutan.

Kompas.com berusaha memotret satwa liar ini. Sayangnya, sangat sulit mendapatkan gambar orangutan karena pohon yang dinaikinya cukup tinggi. Sebagian badannya pun tertutupi dedaunan.

Usai melihat orangutan sekitar 10 menit, perjalanan berlanjut. Jalur selanjutnya relatif mendatar. Terkadang. jalannya licin dan bebatuan, sebagian jalannya kering sehingga aman dilewati.

Baca juga:

Terus berjalan sekitar satu jam, kami tiba di pintu masuk TNGL, perbatasan antara Bukit Lawang dan hutan.

Halaman:


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

7 Hotel Dekat ICE BSD di Tangerang, Ada yang Punya Kolam Renang

7 Hotel Dekat ICE BSD di Tangerang, Ada yang Punya Kolam Renang

Jalan Jalan
Tips Dapat Cashback di Garuda Indonesia Umrah Travel Fair 2023

Tips Dapat Cashback di Garuda Indonesia Umrah Travel Fair 2023

Travel Tips
Oktober 2023, Orang Indonesia Paling Banyak Nginap di Hotel Bintang 3 di Jakarta

Oktober 2023, Orang Indonesia Paling Banyak Nginap di Hotel Bintang 3 di Jakarta

Travel Update
Garuda Indonesia Umrah Travel Fair 2023 Digelar Hari Ini, Ada Cashback hingga Rp 2,5 Juta

Garuda Indonesia Umrah Travel Fair 2023 Digelar Hari Ini, Ada Cashback hingga Rp 2,5 Juta

Travel Update
Promo Tiket Pesawat Garuda Indonesia Umrah Travel Fair 2023, Jakarta-Jeddah PP Rp 13 Jutaan

Promo Tiket Pesawat Garuda Indonesia Umrah Travel Fair 2023, Jakarta-Jeddah PP Rp 13 Jutaan

Travel Update
Libur Nataru 2024, Tarif Jip Wisata Lava Tour Merapi Tidak Naik

Libur Nataru 2024, Tarif Jip Wisata Lava Tour Merapi Tidak Naik

Travel Update
Wisata ke Bandung Naik Kereta Cepat Whoosh, Turun di Stasiun Padalarang dan Stasiun Tegalluar

Wisata ke Bandung Naik Kereta Cepat Whoosh, Turun di Stasiun Padalarang dan Stasiun Tegalluar

Travel Update
Keindahan Pantai Kelapa Lima di Kupang yang Dikunjungi Presiden Jokowi

Keindahan Pantai Kelapa Lima di Kupang yang Dikunjungi Presiden Jokowi

Travel Update
Jalur Pendakian Gunung Rinjani Rencana Ditutup Awal 2024

Jalur Pendakian Gunung Rinjani Rencana Ditutup Awal 2024

Travel Update
Wisata Non-pendakian di TN Gunung Rinjani Ditutup Sementara

Wisata Non-pendakian di TN Gunung Rinjani Ditutup Sementara

Travel Update
Panduan Lengkap ke Pantai Klotok Wonogiri, Harga Tiket hingga Aktivitas

Panduan Lengkap ke Pantai Klotok Wonogiri, Harga Tiket hingga Aktivitas

Travel Tips
5 Tips Berkunjung ke Jembatan Akar di Yogya, Datang Siang

5 Tips Berkunjung ke Jembatan Akar di Yogya, Datang Siang

Travel Tips
Harga Tiket dan Jam Buka Jembatan Akar di Yogyakarta

Harga Tiket dan Jam Buka Jembatan Akar di Yogyakarta

Travel Update
Perayaan Tahun Baru 2024 di Shibuya di Jepang Diperketat

Perayaan Tahun Baru 2024 di Shibuya di Jepang Diperketat

Travel Update
Sandiaga Usulkan Bebas Visa Kunjungan untuk 20 Negara, Termasuk China

Sandiaga Usulkan Bebas Visa Kunjungan untuk 20 Negara, Termasuk China

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com