Gunung Api Banda adalah sebuah gunung berapi, sekaligus sebuah pulau yang terletak di Kepulauan Banda, dikutip dari laman Dinas Pariwisata Provinsi Maluku.
Gunung api yang masih aktif ini memiliki ketinggian 1.955 kaki atau 656 meter di atas permukaan laut (mdpl). Dibutuhkan waktu sekitar dua jam untuk dapat sampai ke puncak dari gunung ini.
Baca juga: 5 Keindahan Maluku Utara, Provinsi dengan Penduduk Paling Bahagia
Pengunjung bisa mendaki ke puncak gunung untuk melihat pemandangan alam yang menakjubkan dari puncaknya.
Satu lagi obyek wisata sejarah yang tidak boleh dilewati saat berkunjung ke Banda Neira adalah rumah pengasingan Bung Hatta. Di rumah inilah beliau pernah menjalani pengasingan sebagai tahanan politik selama enam tahun.
Bersama dengan Sutan Syahrir, kala itu mereka diasingkan lantaran dinilai membangkang terhadap pemerintah kolonial Belanda. Meski sengaja diasingkan agar sikapnya bisa melunak kepada Belanda, usaha itu nyatanya gagal.
Baca juga: Melihat Rumah Bung Hatta, Bapak Proklamator Kebanggaan Orang Minang
Saat ini Rumah Pengasingan Bung Hatta ini telah ditetapkan sebagai Cagar Budaya dari Maluku oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
Rumah Hatta berada di samping penjara atau lapas Banda Naira, tidak jauh dari benteng Belgica dan Nassau, seperti dikutip Kemendikbud.
View this post on Instagram
Selanjutnya, kamu bisa mengunjungi sebuah tempat yang berisikan berbagai peninggalan penjajah di Banda Neira. Tempat yang disebut Rumah Budaya Neira ini berada di desa Nusantara, Kecamatan Banda.
Layaknya museum, terdapat berbagai koleksi benda bersejarah di sini, seperti dikutip dari laman bpkp.go.id.
Baca juga: 5 Fakta Pulau Kucing di Indonesia yang Ada di Maluku Utara
Koleksinya mulai dari barang-barang peninggalan VOC berupa berbagai jenis meriam, hingga beberapa lukisan mengenai situasi pembantaian pada tahun 1621.
Pada lukisan tersebut, nampak orang-orang kaya yang ditawan oleh VOC lalu dibawa ke benteng Nassau.
Di depan anak istri serta keluarganya, semua orang terkemuka di Banda tersebut dibunuh secara kejam oleh para samurai yang disewa VOC.