Menurut pandangan Erik sebagai seorang pemain Taiko, pertunjukan musik tradisional ini menggabungkan dua aspek, yaitu stamina fisik sekaligus ketepatan teknik bermain perkusi.
"Pendapat saya pribadi, main Taiko itu gabungan dua aspek. Aspek olahraga karena selama main Taiko, fisik harus kuat karena bisa sampai 30 menit, stamina kita bakal benar-benar diuji," ujarnya.
Para pemain Taiko juga tidak hanya berdiri tegak lurus, namun mempunyai kuda-kuda tertentu layaknya silat. Selain itu, harus memahami penggunaan alat dan teknik perkusi karena suara yang dihasilkan berbeda-beda, misalnya terdengar suara Don, Ten, dan Pon.
Baca juga: Mengenal Festival Tanabata yang Digelar Lagi di Jepang Setelah Vakum 2 Tahun
Dalam suatu penampilan, Erik menjelaskan, jumlah pemain juga tidak menentu, meski biasanya tiga sampai empat orang adalah jumlah minimal.
"Pas perform ada tambahan lain, enggak cuma Taiko. Jadi ada alat musik tiup dan lainnya," kata Erik.
Pakaian yang digunakan para pemain juga bermacam-macam, karena setiap grup memiliki celana maupun atasan dengan ciri khasnya masing-masing.
Untuk pertunjukan Taiko yang benar-benar masih asli atau tradisional, kata Erik, biasanya memakai atasan khusus yang jika dilihat dari pandangan masyarakat Indonesia, berbentuk layaknya celemek. Selain itu, biasanya ada ikat kepala meski tidak wajib, dan sepatu ninja.
Baca juga: 11 Tempat Wisata di Jepang buat Pecinta Anime dan Manga
Taiko, alat musik tradisional Jepang ini telah lama dikenal dan dimainkan di tanah air. Erik mengatakan, komunitasnya seringkali diundang di festival Jejepangan, mall, di hotel jika ada restoran atau bar Jepang yang baru dibuka, maupun kegiatan perusahaan.
Lihat postingan ini di Instagram
Sementara itu, di negara asalnya, alat musik ini tentunya juga populer dan sering dimainkan di sejumlah festival.
"Ada juga konser annual (tahunan), jadi semua Taiko dari berbagai daerah dan sekolah itu disatuin. Pernah juga sensei kami mengadakan konser tunggal," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.