Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Fakta Melukat, Ritual Pembersihan yang Dijalani Selebritas Indonesia

Kompas.com - 17/11/2022, 18:04 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

3. Tata cara melukat bagi wisatawan

Lebih lanjut, Pitana menjelaskan tata cara melukat secara umum. Singkatnya, ritual ini dimulai dengan sembahyang, lalu mengganti pakaian dengan kain khas Bali.

Kemudian, menyirami diri dengan air dari pancuran, yang urutannya bervariasi tergantung masing-masing tempat.

Baca juga: Itinerary Wisata ala Delegasi KTT G20 di Bali, Bisa Kamu Coba

Usai melukat, wisatawan akan bilas dan berganti pakaian bersih di kamar mandi, lalu lanjut sembahyang. Terakhir, dipercikkan air suci oleh petugas atau pendeta Hindu setempat.

"Khusus Umat Hindu, bisa membawa sajen untuk dihaturkan saat sembahyang sebelum mulai melukat," ujarnya.

4. Lokasi untuk melukat

Tempat melukat di Pura Tirta Empul Hindu , BaliShutterstock/Adi Dharmawan Tempat melukat di Pura Tirta Empul Hindu , Bali

Menurut Pitana, beberapa tempat untuk melukat, di antaranya sungai, mata air, pura, laut, pancuran, dan air yang dibuat oleh pendeta Hindu di rumahnya.

Selain itu, ada beberapa tempat melukat yang cukup populer di kalangan wisatawan, antara lain Pura Tirta Empul di Kecamatan Tampaksiring, Pura Beji Dalem Pingit di Kecamatan Tegalalang, dan Pura Mengening di Kecamatan Tampaksiring.

Baca juga: 6 Fakta Desa Penglipuran Bali, Akan Dikunjungi Delegasi G20

5. Ketentuan melukat

Ilustrasi melukat di Pura Tirta Empul di Tampaksiring, Bali.Dok. Wikimedia Commons/Meidana Ilustrasi melukat di Pura Tirta Empul di Tampaksiring, Bali.

Ada beberapa ketentuan atau aturan yang harus dipatuhi saat menjalani melukat. Aturan ini biasanya hampir sama antara satu tempat dengan tempat lain. 

Perempuan yang sedang datang bulan tidak diperbolehkan, lalu harus berpakaian sopan dan mengganti dengan kain khas Bali saat akan melukat.

Baca juga: 8 Hotel Mewah di Bali yang Disiapkan untuk Delegasi G20

Kemudian, tidak mandi dengan sabun, odol, atau sampo. Tidak boleh berbicara sembarangan seperti mengumpat atau berkata kotor, dan menjaga sikap menghargai budaya lokal. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com