Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Penumpang Kereta Panoramic, "Terpaksa" Mampir ke Yogyakarta

Kompas.com - 28/12/2022, 16:54 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

 

Antusiasme penumpang kereta Panoramic

Tidak hanya Yatni dan anaknya, sejumlah penumpang kereta Panoramic lainnya juga nampak antusias.

Hal ini terlihat dari semangatnya mereka saat memasuki kereta, sebagian besar sibuk mengambil konten foto ataupun video. 

Dari pantauan Kompas.com saat kereta panoramic akan berangkat dari Stasiun Gambir Jakarta Pusat menuju Stasiun Tugu Yogyakarta, Selasa pagi, gerbong berkapasitas 46 kursi itu juga hampir sepenuhnya terisi. 

Adapun tiket kereta Panoramic terpantau sudah ludes terjual untuk periode mulai Rabu hingga Jumat (30/12/2022) di berbagai platform penjualan online.

"Alhamdulillah masyarakat menyambut cukup baik. Pemesanan Panoramic tanggal 29 sama 30 itu sudah penuh," ujar Humas PT Kereta Api Pariwisata M Ilud Siregar. 

Baca juga: 4 Perbedaan Kereta Panoramic dengan Kereta Biasa, Beratap Kaca

Sebagai informasi, saat ini kereta Panoramic dirangkaikan dengan KA Taksaka Tambahan, dengan rute meliputi Gambir-Cirebon-Purwokerto-Kroya-Kebumen-Kutoarjo-Yogyakarta.

Harga tiketnya mulai Rp 750.000 hingga Rp 1 juta per orang, dan bisa dibeli melalui pemesanan online maupun offline. 

Harapan agar rute diperbanyak

Interior bagian dalam kereta Panoramic yang baru diluncurkan PT KAI dalam soft launching 24 Desember 2022-8 Januari 2023. KOMPAS.com/FAQIHAH MUHARROROH ITSNAINI Interior bagian dalam kereta Panoramic yang baru diluncurkan PT KAI dalam soft launching 24 Desember 2022-8 Januari 2023.

Inna mengaku cukup puas dengan perjalanan bersama kereta panoramic.

Sayangnya, cuaca yang ia rasakan kala itu memang sedang kurang bersahabat.

"Bagus lihat sawah dan gunung. Tapi karena mendung seharian jadi gunungnya ketutup awan," tutur Inna.

Baca juga: Tiket Kereta Panoramic Bisa Dibeli di Stasiun dan Online, Ini Caranya

Lebih lanjut, ia berharap ke depannya kereta Panoramic bisa juga dibuka untuk rute-rute yang relatif lebih dekat. Misalnya, Jakarta-Bandung.

Selain karema faktor pemandangan yang bagus, tarifnya juga bisa lebih murah.

"Semoga ya, kalau ada rute pendek mungkin akan lebih laku lagi, yang Yogyakarta saja kan habis tiketnya, gimana kalau rute pendek," pungkas Inna.

Sementara itu, Yatni yang ditemui Kompas.com sebelum melakukan perjalanan mengatakan belum bisa berkomentar banyak.

Baca juga:

Namun, menurutnya akan lebih bagus jika bagian kaca di atap kereta lebih lebar.

"Awalnya saya pikir kebuka semua ini yang bagian atas, ternyata memang samping-sampingnya saja. Tapi atasnya menurut saya kurang terbuka ya, sedikit saja," kata Yatni.

"Lebih lebar yang bagian kanan dan kirinya. Mungkin lebih bagus lagi kalau atasnya (banyak) kebuka," imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com