Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Museum Ambarawa, Serunya Belajar Sejarah Perkeretaapian di Indonesia

Kompas.com - 08/01/2023, 09:09 WIB
Anggara Wikan Prasetya

Penulis

KOMPAS.com – Pencinta kereta api bisa berkunjung ke tempat wisata yang berhubugan dengan “ular besi” itu.

Salah satu tempat wisata yang pas bagi para pencinta kereta api adalah Museum Kereta Api Ambarawa.

Kompas.com sempat berkunjung langsung ke Museum KA Ambarawa pada Hari Sabtu (7/1/2023).

Baca juga: Sejarah Museum Ambarawa, Stasiun Berusia 1,5 Abad

Di Museum KA Ambarawa, terdapat berbagai jenis koleksi lokomotif kuno pada era Hindia-Belanda.

Lokomotif itu terparkir rapi di museum. Meski sudah berusia ratusan tahun, mereka tetap tampak gagah dan terawat dengan baik.

Selain lokomotif, peninggalan sejarah lainnya adalah bagunan Stasiun Ambarawa atau Willem 1 yang arsitekturnya masih dijaga seperti sedia kala.

Baca juga: 5 Fakta Museum Kereta Ambarawa, Ada Koleksi Zaman Belanda

Stasiun ini sudah berusia 1,5 abad. Nuansa zaman dulu sangat terasa di sini. Mulai dari lantai stasiun, bangunan kantor, jam, hingga atap, seolah membawa pengunjung kembali ke era kolonial.

Stasiun Ambarawa atau Willem I yang masih terasa nuansa lawasnya.KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA Stasiun Ambarawa atau Willem I yang masih terasa nuansa lawasnya.

Ada pula koleksi lain berupa bangunan halte yang diangkut dari tempat asalnya. Dulu, halte adalah semacam stasiun kecil untuk naik-turun kereta api.

Tidak ketinggalan, ada kereta api wisata yang bisa dinaiki penumpang. Kereta yang ditarik lokomotif disel antik ini akan membawa penumpang melintasi Rawa Pening sampai Stasiun Tuntang, pulang-pergi.

Baca juga: Naik Kereta Lokomotif Uap di Museum Ambarawa, Catat Cara Beli Tiketnya

Namun jika ingin naik KA wisata, pengunjung hanya bisa melakukannya saat libur akhir pekan atau libur Sabtu-Minggu. Jadwal KA wisata bisa dilihat di sini.

Kereta Wisata di Museum Kereta Api Ambarawa.KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA Kereta Wisata di Museum Kereta Api Ambarawa.

Belajar sejarah perkeretaapian di Indonesia pun tidak kalah menarik. Terdapat papan informasi memanjang yang berisi sejarah kereta api di Tanah Air yang gagasan pertama sudah ada sejak 1840 oleh Kolonel Van Der Wijk.

"Selain jadi tempat wisata sejarah, museum ini dapat disewa untuk kegiatan pameran, ruang pertemuan, pemotretan, syuting, pesta pernikahan, festival, bazar, workshop, dan lain sebagainya," Humas PT Kereta Api Wisata Ilud Siregar dalam rilis yang Kompas.com terima.

Harga tiket dan jam buka Museum Ambarawa

Jika ingin berkunjung ke Museum KA Ambarawa, waktu operasionalnya adalah setiap hari pukul 08.00 WIB sampai 17.00 WIB.

Harga tiket masuk museum adalah Rp 20.000 untuk pengunjung dewasa. Namun, harga berbeda untuk anak-anak dan pelajar.

Museum KA Ambarawa di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA Museum KA Ambarawa di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.

Pengunjung anak-anak hanya perlu membayar Rp 10.000. Begitu pula dengan pelajar yang memakai seragam.

Untuk wisatawan mancanegara, harga tiket masuk ke Museum KA Ambarawa adalah Rp 30.000 per orang.

Baca juga: Rute ke Eling Bening Ambarawa, Dekat Jalan Utama Bawen-Ambarawa

Adapun tiket kereta api wisata dibanderol seharga Rp 100.000 per orang. Tiket hanya bisa didapat di loket pintu masuk museum.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com