Tradisi unik saat Ramadhan yang berasal dari Turkiye adalah membangunkan sahur. Tradisi ini mirip dengan rutinitas membangunkan sahur di Indonesia.
Bedanya, warga yang berkeliling membangunkan sahur menggunakan drum khas Turkiye, bernama davul. Warga yang berkeliling membangunkan sahur menggunakan drum tersebut dijuluki sebagai Ramadhan Drummer.
Menariknya beberapa Ramadhan Drummer mengenakan pakaian tradisional pada masa Kekaisaran Ottoman, dimana tradisi tersebut pertama kali muncul
Muslim di Kamerun memiliki tradisi yang cukup ramah saat Ramadhan. Pada waktu buka puasa, mereka akan membuka pintu untuk mengundang siapa pun berbuka puasa.
Tamu yang diundang tidak harus kerabat atau warga sekitar. Muslim Kamerun yang kebetulan melintas serta hendak buka puasa, bisa mampir ke salah satu rumah yang menawarkan buka puasa.
Tradisi unik saat Ramadhan ini merupakan hal yang lazim terjadi di Kamerun.
Baca juga: Tradisi Unik di Masjid Lautze Saat Ramadhan, Mualaf Tionghoa Jadi Imam
Baca juga: 6 Tradisi Makan Bersama Sebelum Ramadhan di Indonesia
Selain tersohor dengan lautnya yang menawan, Maladewa atau Maldives memiliki tradisi unik saat Ramadhan.
Muslim di Maladewa akan membacakan puisi religi yang indah berjudul Raivaru. Puisi religi itu biasanya dibacakan usai melakukan ibadah, seperti shalat.
Raivaru merupakan sebuah puisi kuno yang spesial bagi warga muslim di Maladewa.
Muslim Lebanon memiliki cara unik menandai waktu buka puasa yaitu dengan menembakkan meriam, seperti dilansir dari The Culture Trip.
Tradisi ini dikenal sebagai midfa al iftar. Meskipun dilestarikan di Lebanon, namun asal tradisi ini dari Mesir lebih dari 200 tahun silam.
Menurut sejarah, Penguasa Kekaisaran Ottoman Khosh Qadam tengah menguji meriam baru saat matahari terbenam di Ramadhan. Qadam secara tidak sengaja menembakkan meriam itu sehingga suaranya bergema di seluruh Kairo.
Banyak warga sipil mengira suara tembakkan meriam itu sebagai cara baru untuk menandari akhir puasa.
Baca juga: Perang Ketupat, Tradisi Jelang Ramadhan di Bangka Belitung
Baca juga: Apa Itu Munggahan? Tradisi Suku Sunda Menyambut Ramadhan
Tak hanya Indonesia, muslim di Afrika Selatan juga memiliki tradisi mengamati bulan untuk menentukan Hari Raya Idul Fitri. Tradisi ini berlangsung di Cape Town pada hari terakhir Ramadhan.
Pemerintah Afrika Selatan menunjuk petugas pengamat hilal atau bulan baru yang dikenal sebagai maan kykers. Selain para petugas, warga Afrika Selatan berkumpul bersama di ibu kota untuk melihat hilal.
Tapi hanya para maan kykers, yang dapat menyatakan penampakan bulan baru secara resmi. Lokasi pengamatan hilal di Afrika Selatan meliputi, Sea Point Promenade, Three Anchor Bay, dan puncak Signal Hill.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.