KOMPAS.com - Sistem bekerja dari destinasi wisata atau work from destination diprediksi akan tetap menjadi tren cara berwisata baru pasca-pandemi Covid-19.
Hal itu diketahui dari analisis tren pariwisata tahun 2022/2023 yang dilakukan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
Baca juga:
"Work from destination atau workcation akan menjadi tren yang diminati konsumen, khususnya segmen bisnis melalui wisata insentif," demikian keterangan dari analisis tren pariwisata tahun 2022/2023, dikutip pada Senin (10/4/2023).
Prediksi itu juga sudah sesuai dengan hasil survei yang dilakukan Kemenparekraf pada Desember 2021.
Hasilnya menunjukkan, sebanyak 69,7 persen responden tertarik melakukan work from hotel (kerja dari hotel) atau work from destination secara reguler.
Baca juga:
Adapun program work from destination juga sudah dilakukan oleh Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi (Kemenko Marves).
Setiap kementerian dan lembaga yang berada di bawah Kemenko Marves diarahkan untuk melakukan work from destination.
Selain itu, dilaporkan oleh Kompas.com, Selasa (21/3/2023), Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan, ada tren lain dalam berwisata.
Kata dia, dari yang awalnya tren bekerja untuk healing, tetapi justru sekarang banyak warga dan pekerja yang memilih fleksibilitas, yakni bekerja dari mana saja sambil liburan.
Baca juga:
"Selesainya ambisi, bahwa ke depan paradigma mereka bekerja adalah mencari healing. (Sekarang) mencari fleksibilitas," kata Sandiaga dalam Weekly Press Briefing yang disiarkan secara daring, Senin (20/3/2023).
"Jadi kerja-kerja ini mulai ditinggalkan, mereka (mulai) mendorong wellness tourism (wisata kebugaran). Ini harus dimanfaatkan," imbuhnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.