Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panduan Lengkap ke Museum Rumah Kelahiran Buya Hamka

Kompas.com - 28/04/2023, 20:08 WIB
Suci Wulandari Putri Chaniago,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Buya Hamka ialah sosok ulama, filsuf, dan penulis dari tepian Danau Maninjau yang karyanya sudah dikenal ke penjuru negeri.

Rekam jejak kehidupan Buya Hamka dari kecil hingga wafat kini dapat dijumpai di rumah kelahirannya di Sungai Batang yang sudah direnovasi menjadi sebuah museum.

"Koleksi di sini masih asli, kebanyakan koleksi didatangkan dari rumah Buya di Jakarta dan tetangga Buya," kata pemandu Museum Rumah Kelahiran Buya Hamka Dasri kepada Kompas.com, Rabu (26/4/2023).

Panduan ke Museum Rumah Kelahiran Buya Hamka

Jika hendak berkunjung ke lokasi, simak panduan ke Museum Rumah Kelahiran Buya Hamka berikut.

Jam buka Museum Rumah Kelahiran Buya Hamka

Museum Rumah Kelahiran Buya Hamka buka setiap hari kecuali hari Jumat, mulai pukul 09.30 WIB hingga pukul 17.30 WIB.

Baca juga: Museum Rumah Kelahiran Buya Hamka: Jam Buka dan Harga Tiket

Wisatawan yang hendak berkunjung ke Museum Rumah Kelahiran Buya Hamka bisa datang langsung ke lokasi tanpa perlu menghubungi petugas museum terlebih dahulu.

Harga tiket Museum Rumah Kelahiran Buya Hamka

Dasri mengatakan bahwa tidak ada pungutan biaya yang diwajibkan kepada wisatawan yang hendak berkunjung ke Museum Rumah Kelahiran Buya Hamka.

"Masuk ke sini (museum) gratis, tidak ada bayaran, tapi kalau ada wisatawan yang hendak membantu untuk kepentingan museum, kami terbuka (untuk bantuan dari pengunjung," kata Dasri.

Cara ke Museum Rumah Kelahiran Buya Hamka

Museum Buya Hamka berada tepat di tepian Danau Maninjau. Jalan raya menuju Museum Rumah Kelahiran Buya Hamka hanya bisa diakses dari dua arah yaitu dari arah Bukittinggi dan dari arah Lubuk Basung.

Jika datang dari arah Bukittinggi, wisatawan akan melewati kelok 44 untuk menuju ke Sungai Batang. Jalur ini biasanya dilalui oleh wisatawan yang sudah berada di Bukitinggi dan hendak bertolak ke arah Danau Maninjau untuk berwisata.

Namun, jika wisatawan baru datang dari arah Bandara Internasional Minangkabau, disarankan memilih jalur kedua karena aksesnya lebih mudah.

Jalur kedua yang bisa ditempuh oleh wisatawan yaitu jalan raya dari arah Lubuk Basung. Jika wisatawan datang dari arah Kota Padang, bandara, dan Pariaman, sebaiknya pilih rute ke Museum Rumah Kelahiran Buya Hamka lewat Lubuk Basung.

Selain waktu tempuh lebih singkat, wisatawan juga tidak perlu repot menempuh jalanan kelok 44 yang cukup curam bagi para sopir pemula.

Sebagai catatan, posisi Museum Rumah Kelahiran Buya Hamka berada persis di tengah garis tepi danau jika dilihat dari peta arah Lubuk Basung.

Baca juga: Rute ke Museum Rumah Kelahiran Buya Hamka di Sumatera Barat

Khusus dari arah Lubuk Basung, ada dua opsi jalan yang bisa ditempuh yakni melewati jalanan Maninjau dan jalanan Sigiran.

Jika ingin cepat sampai di lokasi, sebaiknya pilih jalanan Maninjau. Sementara itu, jika ingin melihat pemandangan dari tepi danau lebih lama, bisa memilih jalanan Sigiran.

Tips berkunjung ke Museum Rumah Kelahiran Buya Hamka

1. Ketahui sejarah

Alangkah baiknya sebelum datang ke Museum Rumah Kelahiran Buya Hamka, kamu sudah mengetahui sejarah singkat mengenai sosok Buya Hamka, termasuk karya-karya yang dibuatnya.

Sebab, jika wisatawan sudah familier akan kisah Buya Hamka maka rasanya akan lebih seru saat mendengar cerita dari pemandu museum.

2. Bawa kamera yang memadai

Di dalam museum Rumah Buya Kelahiran Buya Hamka wisatawan diperbolehkan untuk mendokumentasikan koleksi.

Bahkan, juga ada spot khusus untuk foto bagi wisatawan yang hendak mengabadikan momen bersama foto buya Hamka. Oleh karena itu, penting untuk membawa kamera yang memadai untuk memotret di dalam ruangan.

Tampak depan Museum Rumah Kelahiran Buya Hamka di Sungai Batang, Sumatera BaratKOMPAS.com/ Suci Wulandari Putri Tampak depan Museum Rumah Kelahiran Buya Hamka di Sungai Batang, Sumatera Barat

3. Bawa kendaraan sendiri

Lokasi Museum Rumah Kelahiran Buya Hamka berada persis di tepi Danau Maninjau. Daerah tersebut bisa dilalui baik oleh kendaraan roda dua maupun roda empat.

Namun, tidak ada kendaraan umum yang melayani penumpang sampai ke lokasi museum, kecuali kendaraan tersebut disewa untuk berwisata di sekitar Danau Maninjau. Maka dari itu, sebaiknya wisatawan membawa kendaraan sendiri jika hendak berkunjung ke museum.

4. Minta bantuan pemandu

Di dalam museum terdapat seorang pemandu yang paham mengenai kisah Buya Hamka Wisatawan bebas bertanya kepada pemandu selama di museum tanpa bayaran apa pun.

Jika butuh bantuan pemandu saat berkunjung, wisatawan dapat langsung datang ke lokasi dan menemui pemandu yang selalu siap sedia di meja registrasi untuk menyambut tamu.

Aktivitas di Museum Rumah Kelahiran Buya Hamka

1. Lihat koleksi museum

Museum Rumah Kelahiran Buya Hamka menyimpan banyak bukti sejarah yang berkaitan dengan sosok Buya Hamka.

Baik berupa koleksi karya, pakaian, tongkat, hingga penghargaan dan foto Buya Hamka sejak kecil sampai dia meninggal dunia.

Baca juga: 5 Aktivitas di Museum Rumah Kelahiran Buya Hamka, Lihat Pemandangan Danau

"Di sini semuanya (koleksi) masih asli, beberapa didatangkan dari kediaman Buya di Jakarta untuk menambah koleksi museum," kata Dasri.

Tak hanya koleksi di ruang pameran, wisatawan juga bisa masuk ke dalam kamar pribadi milik orangtua Buya Hamka.

2. Baca sejarah Buya Hamka

Di sekitar kawasan museum terdapat perpustakaan berisi buku koleksi karya Buya Hamka dan buku-buku yang berkenaan dengan Buya Hamka.

Ada dua spot baca di sini, yaitu di ruangan yang ada di depan museum dan ruangan di samping museum.

Potret bagian dalam Museum Rumah Kelahiran Buya Hamka.KOMPAS.com/ Suci Wulandari Putri Potret bagian dalam Museum Rumah Kelahiran Buya Hamka.

3. Foto-foto

Di dalam museum terdapat spot foto yang sayang jika dilewatkan, kamu bisa mengabadikan momen di dalam museum bersama barang pribadi milik Buya Hamka.

Bahkan, wisatawan juga diperbolehkan untuk mendokumentasikan koleksi di ruang utama hingga ke kamar pribadi milik keluarga Buya Hamka.

Asalkan, wisatawan dapat mematuhi beberapa peringatan untuk tidak menyentuh apalagi menduduki koleksi tersebut.

4. Lihat pemandangan danau

Museum Rumah Kelahiran Buya Hamka berada persis di tepian Danau Maninjau. Hanya terpisah sebuah jalan raya dan museum ini berada di tanah yang posisinya sedikit lebih tinggi.

Dari dalam Museum Rumah Kelahiran Buya Hamka, wisatawan dapat melihat indahnya pemandangan Danau Maninjau dari ketinggian.

Potret pemandangan Danau Maninjau dari Museum Rumah Kelahiran Buya Hamka.KOMPAS.com/Suci Wulandari Putri Potret pemandangan Danau Maninjau dari Museum Rumah Kelahiran Buya Hamka.

Jika ingin mendapatkan pemandangan danau yang lebih bagus, disarankan datang ke museum pada siang hingga sore hari.

5. Belanja oleh-oleh

Usai keliling di museum, wisatawan juga bisa belanja oleh-oleh di sekitar kawasan museum. Oleh-oleh yang ditawarkan beragam, mulai dari makanan khas Maninjau hingga buku-buku tentang Hamka.

Di sini, masyarakat masih menggunakan uang tunai, oleh karena itu pastikan kamu sudah menyiapkan uang tunai yang cukup sebelum berbelanja.

Oleh-oleh khas Maninjau

1. Olahan rinuak

Rinuak merupakan ikan kecil yang banyak dijumpai di Danau Maninjau. Biasanya masyarakat setempat mengolah rinuak menjadi olahan lauk untuk teman makan nasi.

Seperti palai rinuak (sejenis pepes), rakik (sejenis keripik), campuran perkedel, hingga digoreng kering serupa serundeng.

Para penjaja rinuak mentah hingga aneka olahan rinuak bisa ditemui di pasar tradisional di sekitar kawasan danau Maninjau, dan di sepanjang jalan raya Lubuk Basung- Maninjau. Harga olahan rinuak yang ditawarkan beragam, dibanderol mulai dari Rp 10.000 per kemasan.

Ilutrasi palai rinuak, pepes dari rinuak atau ikan kecil.Dok. Shutterstock/Kingfajr Ilutrasi palai rinuak, pepes dari rinuak atau ikan kecil.

2. Olahan pesi

Pesi atau pensi ialah sejenis kerang danau berukuran kecil yang banyak ditemui di sekitar Danau Maninjau. Layaknya kerang di laut, di balik cangkang pesi juga menyimpan daging yang lezat dimakan.

Biasanya masyarakat mengolah pesi menjadi tumisan sebagai camilan, atau ada juga yang mengolah daging pesi menjadi campuran lauk.

Baca juga: Wisata ke Museum Kelahiran Buya Hamka, Beli 5 Oleh-oleh Khas Maninjau

Harga pesi di kawasan Danau Maninjau tidak menentu, biasanya harga pesi akan mahal saat momen tertentu seperti momen Lebaran.

Perkiraan harga normal pesi di pasaran yakni mulai dari Rp 15.000 per gelas takar. Namun jika harga pesi sedang tinggi, bisa mencapai Rp 40.000 per 500 gram.

3. Rempeyek

Rempeyek khas Danau Maninjau bisa jadi ide oleh-oleh ataupun camilan untuk bekal di perjalanan usai mengunjungi Museum Rumah Kelahiran Buya Hamka.

Ada banyak jenis rempeyek yang ditawarkan oleh warga lokal, seperti rempeyek isi kacangm hingga rempeyek isi ikan asin yang pipih.

Harga rempeyek per kemasan di Danau Maninjau tergolong tidak terlalu mahal. Berkisar mulai dari Rp 5000 per kemasan.

4. Olahan bada

Bada merupakan jenis ikan berukuran kecil yang banyak dijumpai di Danau Maninjau. Ukuran Bada lebih besar dari rinuak, tapi lebih kecil dari ikan air tawar biasa.

Olahan bada atau sejenis ikan kecil di Danau Maninjau.Dok. Shutterstock/FZ en Linea Olahan bada atau sejenis ikan kecil di Danau Maninjau.

Bada umumnya diolah oleh masyarakat lokal menjadi salai, atau olahan yang diawetkan dengan cara diasapkan.

Harga bada di Maninjau biasanya mengikuti harga pasaran rinuak. Umumnya bada akan lebih mahal saat momen Lebaran. Perkiraan harga normal bada di Danau Maninjau yakni mulai dari Rp 15.000 per 500 gram.

5. Buku

Tepat di depan Museum Kelahiran Buya Hamka terdapat para penjaja buku yang menjajakan buku karya Buya Hamka hingga buku tentang Buya Hamka.

Jika wisatawan ingin tau lebih lanjut mengenai Buya Hamka dan karyanya, bisa membeli salah satu buku yang dijajakan di sini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

Hotel Story
Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Travel Update
Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Travel Tips
3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

Travel Update
4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

Travel Update
Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Travel Update
10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

Travel Tips
5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

Jalan Jalan
5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

Travel Tips
Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

Jalan Jalan
Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Jalan Jalan
Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Jalan Jalan
Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Travel Update
Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Jalan Jalan
Kering sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Kering sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com