KOMPAS.com - Setiap kota memiliki ikon atau maskot masing-masing yang mewakili daerah tersebut. Tidak terkecuali dengan Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.
Baca juga: 20 Tempat Wisata di Pangandaran, Pantai hingga Akuarium Raksasa
Baca juga: 8 Vila di Pangandaran, Ada Fasilitas Kolam Renang
Ikon Kabupaten Pangandaran adalah ikan marlin biru atau blue marlin. Jika berkunjung ke Pangandaran, wisatawan bisa menemukan tugu ikan marlin di sejumlah titik.
Salah satu lokasi tugu ikan marlin adalah di depan Masjid Besar Al-Istiqomah di Jalan Pananjung Nomor 384, Pananjung, Pangandaran.
Lantas, mengapa ikan marlin jadi ikon Kabupaten Pangandaran? Apa maknanya? Simak ulasannya berikut ini seperti dihimpun Kompas.com.
Ikan marlin biru atau blue marlin memiliki ciri khas moncong panjang menyerupai paruh, tombak, atau pedang. Moncong tersebut menjadi senjata mematikan ikan marlin biru untuk menyerang mangsanya.
Ikan yang memiliki nama spesies makaira nigricans ini, merupakan salah satu jenis ikan terbesar di dunia, seperti dikutip dari National Geographic.
Ikan ini berasal dan hidup pada perairan tropis dan sedang di Samudera Atlantik, Pasifik, dan Hindia. Menariknya, meskipun jadi maskot Kabupaten Pangandaran, ternyata ikan marlin biru justru jarang ditemukan di perairan Pangandaran.
Baca juga: 7 Hotel Dekat Pantai Pangandaran, Ada yang Bisa Lihat Sunset
Baca juga: 10 Pantai di Pangandaran yang Bisa Dikunjungi Saat Libur Lebaran 2023
Lantas, mengapa ikan marlin jadi ikon Pangandaran? Apa maknanya?
Mengutip laman Portal Pangandaran, ikan marlin biru dipilih menjadi ikon Kabupaten Pangandaran karena karatkteristiknya. Ikan ini memiliki karakter yang lincah, senang melompat ke udara, atraktif, serta mandiri di habitat aslinya.
Karakter ikan marlin biru tersebut menggambarkan visi misi Kabupaten Pangandaran. Dengan usia yang terbilang muda, Kabupaten Pangandaran mampu melompat mengimbangi kabupaten dan kota lainnya di Jawa Barat.
Selain itu, Kabupaten Pangandaran merupakan wilayah mandiri yang berarti pembangunan yang tidak bergantung pada wilayah induk terdahulu yaitu Kabupaten Ciamis.
View this post on Instagram
Untuk diketahui, Kabupaten Pangandaran merupakan sebuah kabupaten pemekaran dari Kabupaten Ciamis. Pangandaran resmi menjadi kabupaten mandiri pada 2012 lalu, sehingga usianya kini baru 11 tahun.
Kabupaten Pangandaran memiliki semboyan Jaya Karsa Makarya Praja. Jaya berarti kemenangan atau unggulan, karsa berarti ide atau daya cipta yang selalu unggul dan sukses dalam pembangunan.
Sementara, makarya berarti mendirikan, membangun, mengerjakan pekerjaan dengan hasil yang sangat indah dan megah. Sedangkan, praja berarti bahwa pembangunan Kabupaten Pangandaran lahir dari ide-ide dan aspirasi masyarakat Pangandaran.
Baca juga: 5 Penginapan Murah di Pangandaran, Mulai Rp 170.000-an
Baca juga: Wisatawan Serbu Pangandaran Saat Libur Lebaran, Hotel-hotel Penuh
Selain lambang Kabupaten Pangandaran, tugu ikan marlin menjadi tugu selamat datang atau penyambutan bagi wisatawan yang berkunjung. Kabupaten Pangandaran terkenal dengan obyek wisata pantai yang indah, seperti Pantai Pangandaran, Pantai Batu Hiu, Pantai Batu Karas, Pantai Pasir Putih, dan sebagainya.
Selain pantai, Kabupaten Pangandaran memiliki destinasi wisata populer lainnya seperti Green Canyon, Aquarium Indonesia Pangandaran, Curug Citumang, Goa Sinjang Lawang, dan sebagainya.
Baca juga: 5 Penginapan Dekat Aquarium Indonesia Pangandaran, Bisa Main ke Pantai
Baca juga: 5 Aktivitas di Aquarium Indonesia Pangandaran, Tak Cuma Lihat Ikan
Wisatawan yang memasuki wilayah Kabupaten Pangandaran akan disambut dengan tugu patung ikan marlin. Banyak wisatawan yang mengabadikan momen dengan berfoto di tugu ikonik tersebut atau sekadar bersantai sejenak melepas lelah.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.