Gaby menjelaskan, Galeria Sophilia sudah resmi dibuka sejak 2011. Namun, saat itu galeri masih berada di dalam yayasan atau milik gereja, sehingga belum benar-benar dibuka untuk umum.
"Jadi masih sebatas kalangan sendiri. Tapi setelah izin dari dinas pariwisata sudah keluar, ya mulailah pelan-pelan dibuka untuk umum," ujar dia.
Ia menyampaikan, salah satu misi Galeria Sophilia sendiri adalah untuk membangkitkan pengetahuan seni masyarakat Indonesia.
Baca juga:
"Pendeta Stephen Tong juga ingin memberikan kesempatan untuk orang Indonesia yang tidak atau belum berkesempatan ke luar negeri itu bisa punya kesempatan melihat karya seni di sini," imbuhnya.
Lebih lanjut, Gaby menyampaikan bahwa pengajaran dan pendidikan seni di Indonesia masih dirasa kurang dibandingkan beberapa negara lain di dunia.
"Jadi kita bisa belajar banyak dari lukisan-lukisan (dan koleksi) di sini. Dulu saya sebagai seorang Chinese juga tidak terlalu mengapresiasi budaya saya," tutur dia.
Namun, saat melihat koleksi-koleksi tersebut, Gaby mengungkapkan dirinya bisa lebih menghargai karena mengetahui cara dan proses orang terdahulu dalam menciptakan karya-karya yang indah.
"Saya bisa lihat dari cara mereka ketika membuat suatu karya. Ketelitian mereka, dedikasi, ketekunan, semuanya sampai sekarang bisa kita lihat (dari peninggalan tersebut)," pungkasnya.
Sebagai bagian dari pelayanan gereja, kata Gaby, Galeria Sophilia untuk saat ini masih dibuka hanya setiap hari Minggu, pukul 12.00 hingga 15.00 WIB.
Alamat Galeria Sophilia adalah di Calvin Tower lantai 6-7, Jalan Industri Raya Blok B14 Kav. 1, Kemayoran, Jakarta.
“Tiketnya mulai dari gratis sampai Rp 100.000 untuk pengunjung berusia di atas 21 tahun,” ujar dia.
Rincian tiket masuk Galeri Sophilia adalah sebagai berikut:
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.