Usai memasang celemek dan menata peralatan, seperti tas kain, cat, kuas, dan air, kegiatan melukis pun dimulai.
"Sekarang dapat cat warna ungu, kuning, merah, hijau, putih, dan biru dulu. Sisanya jika butuh warna lain, bisa menghubungi saya," kata seorang staf.
Tepat di depan meja, terdapat beberapa anak kecil dan juga pasangan yang sedang fokus melukis di atas topi kain.
Baca juga: 13 Tempat Ngabuburit Murah Meriah di Jakarta Pusat
Meski jari-jemari terasa agak kaku karena sudah lama tidak memegang kuas, sensasi melukis dengan kain sebagai media jadi salah satu kegiatan yang menyenangkan.
Awalnya, Kompas.com sempat bingung dan agak ragu karena tidak yakin dengan obyek yang akan dibuat. Namun, tidak perlu waktu lama karena kegiatan ini hanya perlu kamu nikmati.
Baca juga: 6 Tempat Healing di Jakarta Pusat, Bisa Melipir ke Hutan Kota
Sekitar 30 menit sudah berlalu, karya yang dilukis juga sudah selesai. Hasilnya tidak terlalu bagus dan sesuai ekspektasi. Meski begitu, ada kepuasan tersendiri saat memandangi hasil karya yang sudah dibuat.
Selanjutnya, Kompas.com berpindah ke ruang studio sebelah untuk mencoba aktivitas membuat tembikar menggunakan alat tradisional.
Menurut salah seorang staf, kegiatan ini membutuhkan fokus dan kesabaran untuk menghasilkan bentuk yang diinginkan. Sebab, ada koordinasi antara jari-jemari tangan dengan kaki yang mendorong alat.
"Kaki kiri selalu di atas, kita hanya pakai kaki kanan untuk menendang ke depan. Dorongnya tidak perlu terlalu kencang, sambil basahin jari dan siap-siap pegang tanahnya," kata seorang guru bernama Cynthia.
Ia mengatakan, pengunjung bisa membuat tembikar yang berasal dari tanah liat 500 gram, untuk dibentuk menjadi wadah yang simetris.
"Ada titik di tengah tanah. Empat jari kiri pegang badan tanah, jempol ditaruh di tengah. Lalu telunjuk kanan siap-siap membuat lubang. Pelan-pelan saja ya," lanjut Cynthia mengajarkan.
Baca juga: 9 Kafe Rooftop di Jakarta Pusat, Bisa Lihat Gedung Pencakar Langit
Setelah sekitar 15 menit mendengarkan arahan, Kompas.com mulai membentuk tanah liat menjadi sebuah mangkuk. Ternyata, membuat tembikar dengan alat tradisional memang membutuhkan kesabaran tingkat tinggi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.