Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Desa Wisata Kreatif Terong, Punya Tempat Wisata Bekas Tambang Timah

Kompas.com - 03/06/2023, 15:54 WIB
Ni Nyoman Wira Widyanti

Penulis

KOMPAS.com - Desa Wisata Kreatif Terong di Belitung, Kepulauan Bangka Belitung, menawarkan beragam aktivitas bagi wisatawan yang ingin lebih dekat dengan alam dan budaya masyarakat setempat.

Berjarak 27 kilometer (km) dari Bandara H.A.S. Hanandjoeddin, desa ini masuk daftar 75 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023.

Baca juga:

"(Potensi) Desa Wisata Kreatif Terong ini adalah salah satu bukti pariwisata kelas dunia. Selain potensi wisata alamnya, saya juga sangat tertarik dengan potensi ekonomi kreatifnya," kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno melalui keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Sabtu (3/6/2023).

Aik Rusa'Berehun, kawasan wisata bekas tambang timah

Menparekraf Sandiaga Uno saat mengunjungi Desa Wisata Kreatif Terong yang masuk ke dalam 75 desa wisata terbaik ADWI 2023, Kabupaten Belitung, Jumat (2/6/2023).Dok. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Menparekraf Sandiaga Uno saat mengunjungi Desa Wisata Kreatif Terong yang masuk ke dalam 75 desa wisata terbaik ADWI 2023, Kabupaten Belitung, Jumat (2/6/2023).

Desa Wisata Kreatif Terong memiliki kawasan bernama Aik Rusa'Berehun. Kawasan ini bekas lokasi penambangan timah yang akhirnya dikembangkan menjadi tempat berkelanjutan oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dan masyarakat.

Masyarakat melakukan reklamasi secara swadaya selama tiga tahun guna mengubahnya menjadi tempat wisata. 

Adapun pembiayaan awal menggunakan pola iuran anggota komunitas sebesar Rp 10.000 per bulan.

Baca juga:

Ketika komunitas Wisata Aik Rusa'Berehun bisa mandiri dan konsisten, Pemerintah Desa Terong mengeluarkan Anggaran Pendapatan Belanja Desa (APBDes) Terong periode 2016-2018 untuk membangun sarana dan prasarana pariwisata.

Saat ini kawasan tersebut sudah dilengkapi beragam sarana dan prasarana, antara lain pondok tempat pertemuan, mushala, kantin, toilet, dapur tradisional, homestay, warung UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah), serta tempat pertunjukan tari dan musik gambus.

Ada pula area agrowisata tempat wisatawan belajar menanam. 

"Ini sangat luar biasa, semua bergandengan tangan mengubah dari tambang timah yang dikonversi menjadi desa wisata. Ini sebuah prestasi dari sebuah masalah karena dari bekas tambang menjadi berkah dan menghasilkan rupiah," tutur Menparekraf. 

Halaman:


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com