Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/06/2023, 09:50 WIB
Ulfa Arieza

Penulis

 

6. Museum Ganesya

Berbagai benda bersejarah Kerajaan Majapahit yang ada di Museum Ganesya, Kota Malang, Selasa (14/1/2020). KOMPAS.com/ANDI HARTIK Berbagai benda bersejarah Kerajaan Majapahit yang ada di Museum Ganesya, Kota Malang, Selasa (14/1/2020).

Museum Ganesya baru dibuka sekitar pertengahan 2019. Di sini, kamu bisa melihat koleksi peninggalan Kerajaan Majapahit, salah satu kerajaan terbesar di Indonesia.

Mengutip Kompas.com (15/1/2020), Museum Ganesya memamerkan miniatur candi, genteng, saung dan rumah penduduk yang terbuat dari tanah liat. Ada juga koleksi banaspati, guci, anglo, dan lainnya.  

Kamu juga bisa melihat replika pusaka Kerajaan Singosari dan Kerajaan Majapahit yang mirip dengan aslinya. Museum Ganesya berada di dalam kompleks Hawai Water Park, tepatnya di Jalan Graha Kencana Utara V, Kota Malang, Jawa Timur.

7. Kampung Wisata Keramik Dinoyo

Kampung Wisata Keramik Dinoyo, MalangDok. Pemkot Malang Kampung Wisata Keramik Dinoyo, Malang

Sesuai tema kampung ini, kamu bisa belajar membuat keramik. Melansir dari laman Pemerintah Kota Malang, ada berbagai kegiatan edukasi yang bisa diikuti pengunjungi khususnya anak-anak. 

Sebelum praktek langsung membuat keramik, anak-anak terlebih dahulu diajak berkeliling ke sentra pembuatan keramik di Dinoyo. Kemudian, anak-anak diajak membuat keramik langsung di Museum Keramik Dinoyo.

Kamu diberi kebebasan, apakah ingin mengambar atau membuat mainan sederhana dengan menggunakan bahan baku dari lempung putih.

Selain itu, kamu bisa mengenal lebih mendalam bahan baku pembuatan keramik, seperti lempung putih, bahan baku kaulin, pasir kwarsa, ballclay, dan feldspar.

Baca juga:

8. Kayutangan Heritage 

Rumah 1870 di Kampoeng Heritage KajoetanganKOMPAS.com/Faqihah Muharroroh Itsnaini Rumah 1870 di Kampoeng Heritage Kajoetangan

Kayutangan Heritage atau Kampoeng Heritage Kajoetangan merupakan sebuah kawasan yang ditata dengan apik, serta dipenuhi dengan bangunan bergaya peninggalan kolonial Belanda. Kamu bisa berlibur sekaligus belajar sejarah di destinasi wisata ini

Mengutip Kompas.com (8/4/2021), pada kawasan ini terdapat struktur cagar budaya yang dibangun sejak 1870 hingga 1920. Ada sekitar 22 bangunan heritage yang dilestarikan dan masih berfungsi sebagai hunian sekaligus tempat usaha di kawasan ini.

Pengunjung dan turis dapat melihat bangunan-bangunan tersebut yang menonjolkan ciri khas kolonial Belanda. Lokasinya berada di Jalan Jenderal Basuki Rahmat Gg. 4, Kauman, Kecamatan Klojen, Kota Malang. 

9. Museum Motor Klasik 

Museum Motor Klasik juga patut menjadi tujuan liburan sekolah. Sesuai namanya, di museum ini terpajang setidaknya 400 motor klasik.

Mengutip Antara, sepeda motor koleksi Museum Motor Klasik ini merupakan produksi antara tahun 1930 hingga 1990.

Lokasi museum Motor Klasik ini berada di Jalan Bunga Vinolia No 8B, Kelurahan Mojolangu, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang. 

10. Museum Musik Indonesia

Sejumlah pelajar SMA Antartika Sidoarjo saat belajar sejarah musik di Museum Musik Indonesia, Kota Malang, Rabu (1/2/2017)Kontributor Malang, Andi Hartik Sejumlah pelajar SMA Antartika Sidoarjo saat belajar sejarah musik di Museum Musik Indonesia, Kota Malang, Rabu (1/2/2017)

Apabila suka dengan musik jangan lupa untuk mampir ke Museum Musik Indonesia. Museum ini sebelumnya merupakan Galeri Malang Bernyanyi (GMB), seperti dikutip dari laman resminya

Museum Musik Indonesia memiliki koleksi berupa kaset, piringan hitam (vynil), CD, VCD atau DVD. Mayoritas koleksi Museum Musik Indonesia ini adalah dari sumbangam dan beberapa di antaranya dari wisatawan mancanegara.

Lokasi Museum Musik Indonesia berada di Jalan Nusakambangan Nomor 19, Kecamatan Klojen, Kota Malang. 

11. Kawasan Ijen

Gereja Katedral Santa Theresia atau Gereja Ijen di MalangShutterstock/Oen Michael Gereja Katedral Santa Theresia atau Gereja Ijen di Malang

Kawasan Ijen merupakan salah satu kawasan bersejarah di Kota Malang, seperti dikutip dari Kompas.com (1/11/2017). Kamu bisa menyaksikan beberapa bangunan peninggalan kolonial Belanda di kawasan itu.

Meliputi, Gereja Katedral Santa Theresia atau dikenal dengan nama Gereja Ijen dan rumah bergaya Belanda.

Keunikan kawasan tersebut adalah nama jalan yang menggunakan nama gunung di Indonesia, seperti Ijen, Semeru, Bromo, dan lainnya. Kawasan itu dibangun oleh arsitek asal Belanda, Herman Thomas Karsten sejak sekitar 1935.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com