KOMPAS.com - Desa Wisata Negeri Hila di Kabupaten Maluku Tengah bisa menjadi pilihan destinasi untuk dikunjungi saat sedang berada di Provinsi Maluku.
Desa ini pernah meraih juara satu untuk kategori pengelola homestay di ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022 yang digelar Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
Desa Wisata Negeri Hila terletak di pesisir utara Pulau Ambon, sekitar 37 kilometer dari pusat kota Ambon, dengan populasi mencapai 6.850 jiwa.
Baca juga: Pesona Desa Wisata Negeri Hila, Ada Benteng Berusia 380 Tahun
Ada beberapa destinasi sejarah di desa ini yang populer, seperti Benteng Amsterdam yang dibangun pada 1642 oleh Gerrard Demmer. Benteng itu kemudian dijadikan gudang rempah pertama di Indonesia.
Hal itu menjadi salah satu alasan Desa Wisata Negeri Hila disebut sebagai titik nol jalur rempah dunia.
"Ini (Desa Wisata Negeri Hila) merupakan titik nol dan awal mula dari jalur rempah dunia," kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, dikutip dari laman Kemenparekraf.
"Desa ini menjadi daya tarik bagi wisatawan yang ingin mengenal lebih banyak sejarah tentang kekayaan budaya di Indonesia."
Baca juga: 16 Tempat Wisata di Maluku Barat Daya, Ada Gunung di Tengah Sabana
Selain benteng tersebut, terdapat pula peninggalan sejarah lainnya seperti Gereja Tua Imanuel Hila, dan Mushaf Al-Quran yang ditulis tangan hampir 1.000 tahun lalu.
Dilansir dari laman Jadesta Kemenparekraf, Desa Wisata Negeri Hila terletak di dataran rendah dan sedikit berbukit ke arah selatan menuju Negeri Hative Besar di Kotamadya Ambon.
Bagi yang ingin berkunjung ke sini, ada beberapa cara yang dapat ditempuh, yakni:
Baca juga: 4 Tempat Bersejarah di Maluku Barat Daya, Ada Benteng Berusia 3 Abad
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.@kompastravel Kompas Travel berkesempatan mampir ke perkebunan pala yang menjadi saksi bisu peralihan zaman dari masa penjajahan Belanda, Jepang, hingga saat ini Indonesia sudah merdeka. Saat ini, perkebunan pala milik klan Van Den Broeke hanya memiliki lahan seluas 12,5 hektar dengan delapan pekerja. Perkebunan pala itu kini diolah menjadi manisan, lalu diambil minyaknya dan dijual ke sejumlah negara. Kalau ke Maluku Tengah, jangan lupa untuk mampir ke perkebunan pala di Pulau Banda Besar ini ya ???? Hayo, jangan lupa ajak temennya.. tag di kolom komentar yaa.. #exploreindonesia #exploremaluku #tripmaluku #malukuindonesia ? Vlog - Soft boy
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.