Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Pesan Minuman Es di Pesawat, Ternyata Ini Alasannya

Kompas.com - 31/07/2023, 07:10 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

KOMPAS.com - Minum air es selama dalam penerbangan mungkin terdengar menyegarkan. Namun, ternyata hal itu tak dianjurkan. Apa alasannya?

Dikutip dari Reader's Digest dari jurnal ilmiah PMC PubMed Central, ada potensi kontaminasi tinggi pada es batu yang kita temukan di pesawat.

Hal itu membuat minuman dingin yang disajikan selama penerbangan berpotensi menjadi sarang bakteri, khususnya E.coli dan coliform.

Baca juga: Apakah Jendela Pesawat Bisa Dibuka?

Penyebab kontaminasi air di pesawat

Ketika bicara soal es batu, kita tak pernah tahu sumber air yang digunakan untuk membuat es-es baru tersebut.

Mungkin saja, sebelum dimasukkan ke dalam air, es batu sudah berkontak dengan berbagai permukaan.

Faktor-faktor tersebut meningkatkan potensi kontaminasi pada air.

Baca juga: Ini Alasan Posisi Jendela dan Kursi di Pesawat Tidak Sejajar

Salah satu potensi sumber airnya adalah dari tangki air.

Air dari tangki cukup sering dimandfaatkan untuk mempersiapkan minuman dan menyediakan air untuk kamar mandi.

Sebuah studi pada tahun 2015 yang diterbitkan di PMC PubMed Central menyebutkan bahwa tangki air di pesawat adalah lingkungan yang sangat kondusif untuk perkembangan mikroba. 

Hal itu karena tangki relatif jarang dikosongkan dan dibersihkan.

Baca juga: Apa yang Harus Dilakukan Jika Koper Hilang di Pesawat? Ini Prosedurnya

Menurut studi tersebut, tangki hanya dikosongkan dan diisi ketika pesawat sedang diservis, ketika air habis, atau musim dingin ketika isi tangki membeku.

Studi lainnya, yang dikutip oleh NBC, data Badan Perlindungan Lingkungan (EPA) pada 2012, misalnya, menunjukkan bahwa satu dari 10 pesawat positif mengansung mikroba yang berpotensi berbahaya dalam pasokan airnya.

Di luar data ilmiah, sumber Business Insider mengatakan bahwa banyak pramugari juga menolak untuk meminum air keran karena mengkhawatirkan kebersihannya.

 

Baca juga: Tak Cuma dalam Pesawat, di Bandara Kini Tidak Lagi Wajib Pakai Masker

Selain air, para pekerja maskapai penerbangan juga menghindari kopi dan teh yang dibuat di pesawat menggunakan air keran.

Meski demikian, es batu yang disiapkan oleh pihak ketiga tetap berpotensi terkontaminasi.

Meski ada potensi kontaminasi, Server Learning Experience Design Manager dari Certus, Katie Hill mengatakan, sebagian besar orang dewasa sebetulnya masih dapat dapat menangani kontaminasi minuman meskipun hal itu terjadi.

"Kebanyakan orang dewasa yang sehat memiliki sistem kekebalan tubuh yang cukup kuat untuk mengonsumsinya tanpa konsekuensi (kesehatan)" ucap dia.

 

Solusi lainnya adalah membawa minuman sendiri, untuk penerbangan yang dibolehkan, atau membeli minuman kemasan.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tebing Kapur di Pecatu Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing Kapur di Pecatu Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Travel Update
19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

Travel Update
Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Travel Update
Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

Travel Update
Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

Travel Tips
BOB Downhill 2024, Perpaduan Adrenalin dan Pesona Borobudur Highland

BOB Downhill 2024, Perpaduan Adrenalin dan Pesona Borobudur Highland

Travel Update
Terraz Waterpark Tanjung Batu: Harga Tiket, Lokasi, dan Jam Buka

Terraz Waterpark Tanjung Batu: Harga Tiket, Lokasi, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Amanah Borneo Park di Banjarbaru, Punya Wahana Seru untuk Anak-anak

Amanah Borneo Park di Banjarbaru, Punya Wahana Seru untuk Anak-anak

Jalan Jalan
Amanah Borneo Park: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Amanah Borneo Park: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Misteri Pilar Besi Kuno Berusia 1.600 Tahun di India yang Tidak Berkarat

Misteri Pilar Besi Kuno Berusia 1.600 Tahun di India yang Tidak Berkarat

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com