Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengalaman ke Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Masuk ke Ruang Bawah Tanah

Kompas.com - 01/08/2023, 12:01 WIB
Suci Wulandari Putri Chaniago,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

Ruangan di lantai dasar

Lantai dasar museum dibagi menjadi empat ruangan, yakni ada ruang pertemuan, ruang perumusan, ruang pengetikan, dan ruang pengesahan.

"Di ruang pertemuan ini lah Laksamana Maeda menerima Bung Karno, Bung Hatta, dan Ahmad Soebardjo dalam persiapan perumusan naskah proklamasi," katanya.

Di ruangan ini terdapat meja dan kursi bergaya klasik, nampak tua tapi masih kokoh. Di ruangan pertemuan juga terdapat sebuah lencana asli yang dipajang di dalam kotak kaca.

Baca juga: 8 Tempat Bersejarah di Surabaya yang Bisa Dikunjungi Saat 17 Agustus

Menurut informasi dari Ides, lencana asli ini dulu ditemukan di dekat pohon yang ada di depan gedung museum.

Pindah ke ruang perumusan, di sini terdapat meja panjang lengkap dengan diorama perumusan naskah proklamasi yang melibatkan Bung Karno, Bung Hatta, dan Ahmad Soebardjo. 

Di ruangan ini juga terdapat pajangan rancangan naskah proklamasi yang pada saat itu masih belum direvisi.

Selajutnya di ruang pengetikan, terdapat diorama Sayuti Melik yang sedang mengetik naskah proklamasi menggunakan mesin tik ditemani oleh B.M Diah di sebelahnya.

Mulanya, Kompas.com mengira bahwa proses pengetikan naskah proklamasi hanya melibatkan Sayuti Melik saja. Namun faktanya, pada saat proses pengetikn, Sayuti Melik ditemani oleh B.M Diah.

Baca juga: Panduan Lengkap ke Museum Perumusan Naskah Proklamasi

"B.M diah itu jurnalis dari kaum muda pada masa itu. B.M Diah lah yang memungut bekas kertas pengetikan yang diremuk oleh Sayuti Melik. Kertas itu sekarang menjadi arsip," kata Ides.

Di ruang pengesahan terdapat meja panjang lengkap dengan kursi yang mengisi setiap sisinya. Ukuran ruangan ini cukup besar dibanding tiga ruang sebelumnya.

Kata Ides, di ruangan inilah naskah proklamasi yang sudah direvisi ditandatangani oleh Bung Karno dan Bung Hatta. Replika naskah proklamasi hasil revisi tersebut juga dipajang di bagian dinding ruangan.

Melihat ruang persembunyian bawah tanah

Selain menelusuri ruang di lantai satu, Kompas.com juga mencoba masuk ke dalam ruang persembunyian yang ada di bawah tanah.

Pengunjung di pintu ke ruang bawah tanah, Museum Perumusan Naskah Proklamasi.Kompas.com/Suci Wulandari Putri Pengunjung di pintu ke ruang bawah tanah, Museum Perumusan Naskah Proklamasi.

"Saya tidak tau pasti kapan ruang persembunyian ini dibangun, apakah saat Jepang masuk ke Indonesia, atau setelahnya," kata Ides.

Ruang persembunyian bawah tanah ini berada di halaman belakang Museum Perumusan Naskah Proklamasi.

Baca juga: Cara ke Museum Perumusan Naskah Proklamasi di Jakarta Naik Transportasi Umum

Di permukaan tanah, akses menuju ruang bawah tanah tampak seperti sumur biasa. Untuk masuk ke bawah tanah, harus menggunakan tangga.

Ruang bawah tanah di Museum Perumusan Naskah Proklamasi.Kompas.com/Suci Wulandari Putri Ruang bawah tanah di Museum Perumusan Naskah Proklamasi.

Beruntungnya Kompas.com masuk saat siang hari. Jadi, penerangan di dalam ruangan bisa terbantu dengan cahaya matahari yang masuk dari celah lobang di atas permukaan.

Ruangan bawah tanah ini hanyalah sebuah ruangan biasa, lantai beralas semen dan tidak ada barang-barang peninggalan yang dipajang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com