Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Geopark Indonesia yang Diakui UNESCO

Kompas.com - 03/08/2023, 12:19 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

 

7. Ijen

Geopark Ijen secara adminustratif berlokasi di dua wilayah, yakni Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Bondowoso.

Populer dengan fenomena alam kawah biru (blue fire) dan danay kawah paling asam di dunia, Geopark Ijen memiliki sedikitnya 21 situs geologi, seperti dikutip dari situs Banyuwangi Tourism.

Baca juga: Ijen Dapat Skor Tertinggi Se-Indonesia Saat Penilaian UNESCO Global Geopark

8. Maros Pangkep

UNESCO telah menetapkan Geopark Maros Pangkep resmi menjadi Maros Pangkep UNESCO Global Geopark. KOMPAS.COM/HENDRA CIPTO UNESCO telah menetapkan Geopark Maros Pangkep resmi menjadi Maros Pangkep UNESCO Global Geopark. 

Geopark yang berlokasi di Sulawesi Selatan ini memiliki landskap dengan tipe tower karst yang menjulang tinggi dan tersusun dari bebatuan gamping yang begitu khas, seperti dikutip dari situs Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan. 

Selain keindahan karst yang menjadi salah satu terluas di dunia, Geopark Maros Pangkep juga dinilai memiliki keunikan flora dan fauna yang menambah data tarik serta dapat dikelola untuk kepentingan konservasi, edukasi, dan pemberdayaan masyarakat secara berkelanjutan. 

Baca juga: Resmi, Geopark Maros Pangkep Berstatus UNESCO Global Geopark

9. Merangin

Air Terjun Mengkaring di kawasan Geopark Merangin, Jambi.SHUTTERSTOCK/NUGRAHA DIPA Air Terjun Mengkaring di kawasan Geopark Merangin, Jambi.

Geopark Merangin, yang berada di Jambi ini, memiliki situs purbakala dan salah satu spot rafting terbaik di dunia.

Dikutip dari situs Disbudpar Jambi, sungai yang mengalir di kawasan geopark ini masuk kategori kelas empat atau dapat digunakan untuk ajang rafting kelas dunia.

Baca juga: 6 Wisata di Jambi yang Terkenal, Ada Danau Sebening Kaca

Potensi alam dan budaya di sekitarnya juga perlu dikelola dengan baik agar mendatangkan manfaat ekonomi bagi masyrakat sekitarnya. 

10. Raja Ampat

Pemandangan Raja Ampat dari Bukit Pianemo. Terdapat kearifan lokal berupa tradisi sasi yang telah menjadi bagian dari budaya di masyarakat setempat.
INDONESIA TRAVEL Pemandangan Raja Ampat dari Bukit Pianemo. Terdapat kearifan lokal berupa tradisi sasi yang telah menjadi bagian dari budaya di masyarakat setempat.

Bentang alam yang beragam dan memukau menjadi daya tarik bagi wisatawan dari seluruh penjuru dunia untuk mengunjungi Raja Ampat.

Dikutip dari situs Raja Ampat Geopark, kawasan ini merupakan gugusan kepulauan karst yang terletak tepat di garis khatulistiwa.

Baca juga: Raja Ampat Terima Penghargaan Internasional untuk Konservasi Laut

Di sana, tersapat batuan tertua berusia 439-360 juta tahun yang lalu, yang terletak di Misool.

Raja Ampat adalah kawasan megabiodiversitas Papua, sehingga sebagian besar kawasannya masuk ke dalam kawasan konservasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com