YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Jika mendengar seputar Borobudur, mungkin yang ada dalam benak banyak orang adalah candi Buddha terbsesar di dunia.
Namun, tenyata kawasan Borobudur tidak hanya candi. Masih banyak tempat atau hal menarik lainnya untuk dijelajah, salah satunya adalah cerita rakyat.
Badan Pelaksana Otorita Borobudur (BPOB) pun tengah berupaya menarik wisatawan melalui program story telling di destinasi wisata super prioritas Borobudur.
Dalam mengembangkan program ini, BPOB juga menggandeng Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (UGM).
Baca juga: Paket Wisata Menoreh Cultural Trail Sedang Disiapkan untuk Tarik Wisatawan di Kawasan Borobudur
Direktur Utama BPOB Agustin Peranginangin mengatakan, Kerja sama ini berdasarkan pengalaman saat Pandemi Covid-19 bahwa wisata tidak hanya soal panorama alam dan juga kuliner, tetapi kekuatan cerita juga menjadi hal krusial.
"Kekuatan cerita menentukan orang untuk hadir dan hadir kembali. Kekuatan ini kami dorong tidak hanya di sekitar Borobudur," ujarnya, Jumat (4/8/2023).
Lebih lanjut, dia menyampaikan dalam pengembangan story telling ini sudah mulai dilakukan sejak dua tahun lalu.
BPOB bersama komunitas mulai mengembangkan story telling di kawasan Perbukitan Menoreh baik itu di selatan maupun utara.
Menurut Agustin, adanya kekuatan cerita rakyat di sekitar Borobudur merupakan daya tarik wisatawan, mengingat kunjungan ke Candi Borobudur mulai dibatasi sehingga diperlukan daya tarik lainnya untuk mendatangkan wisatawan.
Cerita yang akan diangkat salah satunya adalah nilai-nilai perjuanhan Nyi Ageng Serang. Ide ini muncul dari Sekolah Vokasi UGM.
"Apakah nanti akan dilanjutkan fragmen-fragmen, dari perjuangan Nyi Ageng Serang. Dalam bentuk lakon itu bisa jadi opsi yang dikembangkan," kata dia.
Sementara itu, Dekan Sekolah Vokasi UGM, Agus Maryono kawasan Borobudur memiliki potensi cerita rakyat yang bisa dikembangkan dan bisa dinarasikan serta dibuat lakon.
Baca juga: Naik Puncak Candi Borobudur Hanya 1.200 Orang Per Hari, Menparekraf: Turis Berkualitas
"Itu sangat menarik (cerita rakyat) bagi wisatawan. Itu substansi wisata, di balik apa yang dilihat oleh pelancong," ujarnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.