KOMPAS.com - Patung raksasa karya seniman asal Amerika Serikat, KAWS atau Brian Donnelly, bisa dikunjungi di kompleks Candi Prambanan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Bekerja sama dengan studio kreatif AllRightsReserved dan perusahaan hiburan AKG Entertainment, karya seni sepanjang 45 meter ini merupakan bagian dari tur dunia KAWS:HOLIDAY yang pertama kali diadakan di Seoul, Korea Selatan, pada tahun 2018.
Baca juga:
"Kehadiran KAWS:HOLIDAY Organized by AllRightsReserved memberikan warna baru bagi destinasi Candi Prambanan," kata Direktur Utama PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko, Febrina Intan, dikutip dari Antara, Senin (21/8/2023).
Sembari mengunjungi karya tersebut, berikut beberapa fakta yang wajib diketahui wisatawan:
Patung raksasa KAWS akan berada di lapangan Candi Brahma di Kompleks Candi Prambanan sampai akhir Agustus 2023, tepatnya dari Sabtu (19/8/2023) sampai Kamis (31/8/2023).
Jam kunjungannya mengikuti jam operasional Candi Prambanan, tepatnya dari 07.00 WIB sampai 17.30 WIB.
Jika ingin berfoto di depan karya seni merah muda ini, pengunjung wajib membeli tiket masuk Candi Prambanan terlebih dahulu. Tiket bisa dipesan baik dari situs web maupun langsung di lokasi.
Harga tiket masuk Candi Prambanan untuk wisatawan nusantara mulai Rp 25.000 untuk pengunjung anak dan mulai Rp 50.000 untuk pengunjung dewasa.
Sementara itu, untuk wisatawan mancanegara (wisman), harga tiketnya mulai Rp 225.000 untuk pengunjung anak dan mulai Rp 375.000 untuk pengunjung dewasa.
Baca juga:
Karya seni KAWS:HOLIDAY terletak di lapangan Candi Brahma di kompleks Candi Prambanan.
Dikutip dari laman resmi Candi Prambanan, Candi Brahma termasuk dari tiga candi di barisan barat yang menghadap ke arah timur. Ketiga candi tersebut adalah Candi Wisnu di sisi paling utara, Candi Siwa di tengah, dan Candi Brahma di sisi selatan.
Dalam keyakinan umat Hindu, Dewa Brahma merupakan dewa pencipta. Di candi tersebut terdapat pahatan relief Ramayana, lanjutan dari relief Ramayana di Candi Syiwa, dikutip dari laman Jogja Cagar.
Febrina menyampaikan, adanya karya seni tersebut di kompleks candi menjadi wujud nyata bahwa arsitektur kuno Candi Prambanan dan seni kontemporer dapat berpadu secara eksklusif.
Baca juga: Siapa yang Membuat Candi Prambanan?
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.