Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asal-usul Nama Garut, Awalnya dari Salah Pengucapan

Kompas.com - 03/09/2023, 09:40 WIB
Ulfa Arieza

Penulis

 

KOMPAS.com - Garut merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Barat (Jabar), yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Bandung, Sumedang, Tasikmalaya, dan Cianjur.

Daerah ini menyimpan segudang pesona wisata, seperti Situ Bagendit, Gunung Papandayan, Kawah Talaga Bodas, Curug Sanghyang Taraje, dan masih banyak lainnya.

Baca juga:

Selain beragam pesona wisata, Garut menyimpan sejarah yang menarik untuk diketahui. Termasuk, asal-usul nama Garut.

Asal-usul nama Garut 

Hutan Mati kawasan Gunung Papandayan, Garut, Jawa Barat agunpriyatna/Shutterstock Hutan Mati kawasan Gunung Papandayan, Garut, Jawa Barat

Asal-usul nama Garut ternyata cukup unik, lantaran berawal dari salah pengucapan, berdasarkan informasi website Pemerintah Kabupaten Garut. Dahulu kala Bupati Limbangan Adipati Adiwijaya (1813-1831) membentuk panitia untuk mencari ibu kota Kabupaten Limbangan.

Dalam proses pencarian, rombongan panitia tersebut menemukan telaga kecil yang tertutup semak belukar berduri. Imbasnya, seorang dalam rombongan tergores atau kakarut dalam bahasa Sunda.

Dalam rombongan itu, turut pula seorang warga Eropa. Begitu melihat tangan salah seorang panitia tersebut berdarah, ia langsung bertanya mengapa.

Kemudian, orang yang tergores menjawab bahwa tangannya kakarut. Orang Eropa tersebut menirukan kata kakarut dengan lidah yang tidak fasih sehingga pengucapannya menjadi gagarut.

Sejak saat itu, mereka menamai tanaman berduri itu dengan sebutan Ki Garut dan telaga yang mereka temukan sebagai, Ci Garut. Sementara, daerah sekitar telaga dikenal sebagai Garut.

Baca juga:

Nama Garut tersebut, kemudian direstui oleh Bupati Kabupaten Limbangan Adipati Adiwijaya untuk menjadi nama Ibu Kota Kabupaten Limbangan. 

Garut akhirnya dipilih sebagai ibu kota Kabupaten Limbangan karena mempunyai tanah yang subur, dialiri mata air, dan memiliki panorama indah. Wilayah ini dikelilingi gunung, seperti Gunung Cikuray, Gunung Papandayan, Gunung Guntur, Gunung Galunggung, Gunung Talaga Bodas dan Gunung Karacak. 

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kompas Travel (@kompas.travel)

Kawah Talaga Bodas GarutDOK. Disparbud Kab. Garut Kawah Talaga Bodas Garut

Kelahiran Kabupaten Garut 

Pertunjukan silat di Situ Bagendit, Kabupaten GarutDisparbud Jabar Pertunjukan silat di Situ Bagendit, Kabupaten Garut

Pada 15 September 1813 dilakukan peletakkan batu pertama pembangunan sarana dan prasarana ibu kota Kabupaten Limbangan. Setelah sarana dan prasarana selesai dibangun, ibu kota Kabupaten Limbangan pindah dari Suci ke Garut sekitar 1821.

Kemudian, nama Kabupaten Limbangan berganti menjadi Kabupaten Garut melalui  Surat Keputusan Gubernur Jenderal Nomor 60 tanggal 7 Mei 1913.

Kota Garut disahkan sebagai Ibu Kota Kabupaten Garut pada 1 Juli 1913. Pada waktu itu, bupati yang menjabat adalah RAA Wiratanudatar (1871-1915).

Baca juga:

Kota Garut saat itu meliputi tiga desa, yakni Desa Kota Kulon, Desa Kota Wetan, dan Desa Margawati. Sementara, Kabupaten Garut meliputi distrik-distrik Garut, Bayongbong, Cibatu, Tarogong, Leles, Balubur Limbangan, Cikajang, Bungbulang dan Pameungpeuk.

Kini, Kabupaten Garut telah berkembang menjadi 42 kecamatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com