Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ke-9 Bromo Tutup Total, Pelaku Wisata Harap Kawasan Segera Pulih

Kompas.com - 14/09/2023, 10:16 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Para pelaku wisata lokal menyampaikan harapan mereka soal kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) yang masih belum sepenuhnya bisa dipadamkan. 

"Harapannya agar Bromo cepat pulih kembali, dan teman-teman di lapangan diberi kekuatan dan kesehatan untuk membantu, karena Bromo penyokong ribuan orang mencari nafkah," ujar seorang penyedia wisata tur Bromo di Kota Malang bernama Alap, saat dihubungi Kompas.com, belum lama ini.

Baca juga: Cerita Pelaku Wisata Bromo Pasca-tutup Total, Sepi Pengunjung hingga Minta Reschedule

Penyedia wisata sekaligus pengemudi jip ini mengatakan, sebelumnya memang pernah terjadi beberapa kali kebakaran di kawasan TNBTS. Namun, kebakaran kali ini menurutnya memberikan dampak yang sangat besar.

"Sebelumnya di Bromo itu hampir setiap tahun terjadi kebakaran. Hanya saja (pas) waktu tertentu dan tidak meluas seperti saat ini," imbuhnya. 

Alap mengaku prihatin karena penyedia jasa wisata di Bromo seperti pengemudi jip sebagian besar menjadikan profesi tersebut sebagai mata pencarian utama mereka. 

Baca juga: Bromo Ditutup Total, Pelaku Wisata Tawarkan Opsi Offroad di Batu

Senada, pengemudi jip Bromo bernama Fendi mengatakan keinginannya agar Bromo segera membaik sehingga kembali didatangi banyak wisatawan. 

"Harapannya semoga apinya cepat mati, biar Bromo bisa ramai lagi wisatawannya," ujar Fendi.

Pesan kepada wisatawan

Selain berharap Bromo cepat pulih, keduanya berpesan agar bencana serupa terutama yang dipicu oleh wisatawan tidak terulang kembali.

"Untuk pengunjung, harus mengerti sendiri, mau (foto) prewedding ya enggak apa-apa, tapi jangan merusak alam. Kalau begini bukan saya saja yang rugi, tapi semuanya rugi, travel-travel, pengusaha di sekitar," tutur Fendi.

Alap menambahkan, menurutnya, kejadian kebakaran gunung dan hutan karena ulah wisatawan yang kurang bijak sudah sering terjadi.

Baca juga: Wisata Gunung Bromo Ditutup, Seruni Point Bisa Jadi Alternatif

Ia menyayangkan hal tersebut karena terkadang, perilaku kebakaran hutan dan lahan di gunung disebabkan oleh perilaku yang terkesan sepele, tetapi dampaknya berbahaya. 

"Harapan saya sebagai provider wisata Kota Malang, bencana seperti ini tidak terulang lagi. Untuk para pengunjung, biasanya yang menyulut api itu sampah-sampah pengunjung yang beterbangan, kena cahaya matahari, terkadang rokok. Jadi pengunjung semoga lebih bijak lagi," pesannya. 

@kompastravel Replying to @jodohmu Itu dia rute dan jam keberangkatan Macito guys! Jadi, kapan nih kamu mau nyobain keliling Malang naik Macito? #exploremalang #malanghits #infomalang #malangterkini ? Aesthetic - Tollan Kim

Bantu padamkan api sambil pantau situasi

Tornado api muncul di tengah menggilanya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) TNBTS, Minggu (10/9/2023).Dok. BPBD Kabupaten Malang Tornado api muncul di tengah menggilanya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) TNBTS, Minggu (10/9/2023).

Kendati kebakaran sudah terjadi beberapa hari, kedua pelaku wisata di Bromo tersebut mengaku belum mencari alternatif pendapatan lain.

Selain memantau situasi, beberapa pelaku wisata juga terus membantu pemadaman.

"Masih pada fokus memadamkan api, belum ada mencari alternatif kerjaan lain. Karena mata pencaharian utama, ini (alasannya) mengapa kami membantu mempercapat pemadaman juga biar pulih," ujar Alap.

Baca juga: Kebakaran di Bromo Sudah 5 Hari, Ini Alasan Api Tak Kunjung Padam

Hal yang sama disampaikan oleh Fendi. Ia menyebutkan, dirinya masih menunggu perkembangan dari pihak Balai Besar TNBTS. Kalau nantinya wisata Bromo belum akan dibuka dalam waktu dekat, barulah ia akan mencari alternatif pekerjaan lain.

"Belum nyari alternatif lain, lihat perkembangan saja tunggu dari atas (Balai Besar TNBTS). Kalau misalnya lama, baru cari alternatif lain kayak pas Covid dulu itu," kata Fendi.

Dikutip dari Kompas.com (13/9/2023), Ketua Paguyuban Jeep via Tumpang-Poncokusumo Wildan Hangga mengatakan bahwa para pengemudi jip yang tergabung dalam paguyuban ikut membantu relawan memadamkan api. 

Dalam melakukan evakuasi, Wildan menyebutkan, ia bersama anggota paguyubannya berbekal fasilitas dan peralatan seadanya, seperti ranting pohon dan jaring besi yang dibuat sendiri.

"Kami ke sini modal nekat saja, meskipun kami tidak ada yang mempunyai bekal pengetahuan tentang evakuasi kebakaran di medan hutan seperti ini," ujar dia. 

Baca juga: Gunung Bromo Tutup karena Kebakaran, Air Terjun Madakaripura Masih Buka

Dalam melakukan pemadaman di medan perbukitan curam, para relawan disebut nekat menerjang semak-semak dengan atribut sekedarnya, tanpa sepatu gunung serta helm penutup kepala.

"Yang penting harapan kami kebakaran ini segera padam," pungkas Wildan.

Adapun per hari ini, Kamis (14/9/2023), belum semua kawasan TNBTS terbebas dari api dan pulih sepenuhnya. 

"Belum (padam semua), masih ada titik api di daerah Kecir," ujar admin media sosial TNBTS saat dikonfirmasi Kompas.com pagi ini. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Aktivitas Vulkanik Gunung Slamet Naik, Ratusan Pendaki Gagal Gapai Atap Jawa Tengah

Aktivitas Vulkanik Gunung Slamet Naik, Ratusan Pendaki Gagal Gapai Atap Jawa Tengah

Travel Update
Rute ke Gereja Ayam Bukit Rhema, Cuma 10 Menit dari Candi Borobudur

Rute ke Gereja Ayam Bukit Rhema, Cuma 10 Menit dari Candi Borobudur

Travel Tips
Kota Batu Cocok untuk Olahraga, Event Sport Tourism Akan Diperbanyak

Kota Batu Cocok untuk Olahraga, Event Sport Tourism Akan Diperbanyak

Travel Update
Lihat Sunrise di Gereja Ayam Bukit Rhema Harus Reservasi Dulu, Ini Cara dan Tarifnya

Lihat Sunrise di Gereja Ayam Bukit Rhema Harus Reservasi Dulu, Ini Cara dan Tarifnya

Travel Update
Perjalanan Salatiga-Yogya-Pacitan yang Indah, Menikmati Pesona Pantai Banyu Tibo dan Buyutan

Perjalanan Salatiga-Yogya-Pacitan yang Indah, Menikmati Pesona Pantai Banyu Tibo dan Buyutan

Jalan Jalan
Gereja Ayam Bukit Rhema di Borobudur, Pesona Sunrise Dikelilingi 5 Gunung

Gereja Ayam Bukit Rhema di Borobudur, Pesona Sunrise Dikelilingi 5 Gunung

Jalan Jalan
5 Hotel Dekat Ocean Park BSD, Bisa Jalan Kaki

5 Hotel Dekat Ocean Park BSD, Bisa Jalan Kaki

Hotel Story
5 Penginapan dekat Kebun Raya Cibodas

5 Penginapan dekat Kebun Raya Cibodas

Hotel Story
10 Tempat Wisata Keluarga Terbaik di Dunia 2024, Ada Resor di Bali

10 Tempat Wisata Keluarga Terbaik di Dunia 2024, Ada Resor di Bali

Jalan Jalan
7 Wisata Ramah Anak di Bandung, Cocok untuk Liburan Sekolah

7 Wisata Ramah Anak di Bandung, Cocok untuk Liburan Sekolah

Jalan Jalan
9 Wisata Malam di Solo, Kunjungi Saat Mampir

9 Wisata Malam di Solo, Kunjungi Saat Mampir

Jalan Jalan
6 Tips Penting untuk Merencanakan Liburan Keluarga

6 Tips Penting untuk Merencanakan Liburan Keluarga

Travel Tips
3 Mall Solo dekat Stasiun Purwosari, Bisa Jalan Kaki

3 Mall Solo dekat Stasiun Purwosari, Bisa Jalan Kaki

Jalan Jalan
Minimarket di Jepang dengan Latar Belakang Gunung Fuji Timbulkan Masalah

Minimarket di Jepang dengan Latar Belakang Gunung Fuji Timbulkan Masalah

Travel Update
Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com