KOMPAS.com - Para pelaku wisata lokal menyampaikan harapan mereka soal kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) yang masih belum sepenuhnya bisa dipadamkan.
"Harapannya agar Bromo cepat pulih kembali, dan teman-teman di lapangan diberi kekuatan dan kesehatan untuk membantu, karena Bromo penyokong ribuan orang mencari nafkah," ujar seorang penyedia wisata tur Bromo di Kota Malang bernama Alap, saat dihubungi Kompas.com, belum lama ini.
Baca juga: Cerita Pelaku Wisata Bromo Pasca-tutup Total, Sepi Pengunjung hingga Minta Reschedule
Penyedia wisata sekaligus pengemudi jip ini mengatakan, sebelumnya memang pernah terjadi beberapa kali kebakaran di kawasan TNBTS. Namun, kebakaran kali ini menurutnya memberikan dampak yang sangat besar.
"Sebelumnya di Bromo itu hampir setiap tahun terjadi kebakaran. Hanya saja (pas) waktu tertentu dan tidak meluas seperti saat ini," imbuhnya.
Alap mengaku prihatin karena penyedia jasa wisata di Bromo seperti pengemudi jip sebagian besar menjadikan profesi tersebut sebagai mata pencarian utama mereka.
Baca juga: Bromo Ditutup Total, Pelaku Wisata Tawarkan Opsi Offroad di Batu
Senada, pengemudi jip Bromo bernama Fendi mengatakan keinginannya agar Bromo segera membaik sehingga kembali didatangi banyak wisatawan.
"Harapannya semoga apinya cepat mati, biar Bromo bisa ramai lagi wisatawannya," ujar Fendi.
Selain berharap Bromo cepat pulih, keduanya berpesan agar bencana serupa terutama yang dipicu oleh wisatawan tidak terulang kembali.
"Untuk pengunjung, harus mengerti sendiri, mau (foto) prewedding ya enggak apa-apa, tapi jangan merusak alam. Kalau begini bukan saya saja yang rugi, tapi semuanya rugi, travel-travel, pengusaha di sekitar," tutur Fendi.
Alap menambahkan, menurutnya, kejadian kebakaran gunung dan hutan karena ulah wisatawan yang kurang bijak sudah sering terjadi.
Baca juga: Wisata Gunung Bromo Ditutup, Seruni Point Bisa Jadi Alternatif
Ia menyayangkan hal tersebut karena terkadang, perilaku kebakaran hutan dan lahan di gunung disebabkan oleh perilaku yang terkesan sepele, tetapi dampaknya berbahaya.
"Harapan saya sebagai provider wisata Kota Malang, bencana seperti ini tidak terulang lagi. Untuk para pengunjung, biasanya yang menyulut api itu sampah-sampah pengunjung yang beterbangan, kena cahaya matahari, terkadang rokok. Jadi pengunjung semoga lebih bijak lagi," pesannya.
@kompastravel Replying to @jodohmu Itu dia rute dan jam keberangkatan Macito guys! Jadi, kapan nih kamu mau nyobain keliling Malang naik Macito? #exploremalang #malanghits #infomalang #malangterkini ? Aesthetic - Tollan Kim
Kendati kebakaran sudah terjadi beberapa hari, kedua pelaku wisata di Bromo tersebut mengaku belum mencari alternatif pendapatan lain.
Selain memantau situasi, beberapa pelaku wisata juga terus membantu pemadaman.
"Masih pada fokus memadamkan api, belum ada mencari alternatif kerjaan lain. Karena mata pencaharian utama, ini (alasannya) mengapa kami membantu mempercapat pemadaman juga biar pulih," ujar Alap.
Baca juga: Kebakaran di Bromo Sudah 5 Hari, Ini Alasan Api Tak Kunjung Padam
Hal yang sama disampaikan oleh Fendi. Ia menyebutkan, dirinya masih menunggu perkembangan dari pihak Balai Besar TNBTS. Kalau nantinya wisata Bromo belum akan dibuka dalam waktu dekat, barulah ia akan mencari alternatif pekerjaan lain.
"Belum nyari alternatif lain, lihat perkembangan saja tunggu dari atas (Balai Besar TNBTS). Kalau misalnya lama, baru cari alternatif lain kayak pas Covid dulu itu," kata Fendi.
Dikutip dari Kompas.com (13/9/2023), Ketua Paguyuban Jeep via Tumpang-Poncokusumo Wildan Hangga mengatakan bahwa para pengemudi jip yang tergabung dalam paguyuban ikut membantu relawan memadamkan api.
Dalam melakukan evakuasi, Wildan menyebutkan, ia bersama anggota paguyubannya berbekal fasilitas dan peralatan seadanya, seperti ranting pohon dan jaring besi yang dibuat sendiri.
"Kami ke sini modal nekat saja, meskipun kami tidak ada yang mempunyai bekal pengetahuan tentang evakuasi kebakaran di medan hutan seperti ini," ujar dia.
Baca juga: Gunung Bromo Tutup karena Kebakaran, Air Terjun Madakaripura Masih Buka
Dalam melakukan pemadaman di medan perbukitan curam, para relawan disebut nekat menerjang semak-semak dengan atribut sekedarnya, tanpa sepatu gunung serta helm penutup kepala.
"Yang penting harapan kami kebakaran ini segera padam," pungkas Wildan.
Adapun per hari ini, Kamis (14/9/2023), belum semua kawasan TNBTS terbebas dari api dan pulih sepenuhnya.
"Belum (padam semua), masih ada titik api di daerah Kecir," ujar admin media sosial TNBTS saat dikonfirmasi Kompas.com pagi ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.