Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Venesia Tak Masuk Daftar Warisan Dunia Terancam Punah UNESCO, Kenapa?

Kompas.com - 18/09/2023, 13:28 WIB
Ni Nyoman Wira Widyanti

Penulis

Sumber AFP,AP

KOMPAS.com - Pada Agustus 2023 lalu, beredar rencana masuknya Venesia, Italia, ke dalam daftar World Heritage in Danger (Warisan Dunia yang Terancam Punah) UNESCO akibat adanya perubahan iklim dan pariwisata massal.

Namun, pada pertemuan Komite Warisan Dunia di Arab Saudi, Kamis (15/9/2023), kota tersebut tidak jadi dimasukkan ke daftar Warisan Dunia yang Terancam Punah UNESCO. 

Baca juga:

"Komite telah memutuskan tidak memasukkan Venesia ke daftar Warisan Dunia yang Terancam Punah," tutur sumber dari UNESCO, dikutip dari AFP, Senin (18/9/2023).

Komite tersebut juga menegaskan kembali keprihatinan mereka terhadap sejumlah tantangan besar yang masih harus dihadapi guna konservasi Venesia yang lebih tepat. 

Ilustrasi padatnya wisatawan di Venesia, Italia.UNSPLASH/LEVI VAN LEEUWEN Ilustrasi padatnya wisatawan di Venesia, Italia.

Progres lebih jauh masih harus dilakukan dan kondisi konservasi Venesia akan diperiksa lagi pada musim panas tahun 2024.

Adapun sebelum pertemuan berlangsung, Direktur Warisan Dunia UNESCO, Lazare Eloundou Assomo menyampaikan bahwa Venesia berada dalam bahaya terkait naiknya permukaan air laut akibat perubahan iklim dan jumlah kunjungan wisatawan yang berlebihan.

Ia menilai, langkah-langkah penanggulangan yang dilakukan Pemerintah Italia "belum cukup".

Baca juga:

Keputusan UNESCO tersebut disambut baik oleh Menteri Kebudayaan Italia, Gennaro Sangiuliano, yang menganggap hal ini merupakan "kemenangan luar biasa bagi Italia dan akal sehat".

Untuk diketahui, Venesia yang terkenal akan kanal dan gondolanya telah masuk daftar warisan UNESCO sejak tahun 1987 berkat "mahakarya arsitektur yang luar biasa".

Penerapan biaya masuk dan larangan kapal pesiar

Kapal pesiar MSC Orchestra berlayar meninggalkan Venesia pada 5 Juni, 2021. Kapal pesiar yang berlabuh di Venesia pada 3 Juni 2021 pertama kalinya dalam 17 bulan itu, mengisyaratkan kembalinya wisatawan setelah pandemi Covid-19, namun membangkitkan amarah orang-orang yang peduli akan dampak dari kapal raksasa tersebut terhadap situs warisan dunia. AFP/MIGUEL MEDINA Kapal pesiar MSC Orchestra berlayar meninggalkan Venesia pada 5 Juni, 2021. Kapal pesiar yang berlabuh di Venesia pada 3 Juni 2021 pertama kalinya dalam 17 bulan itu, mengisyaratkan kembalinya wisatawan setelah pandemi Covid-19, namun membangkitkan amarah orang-orang yang peduli akan dampak dari kapal raksasa tersebut terhadap situs warisan dunia.

Sebaliknya, keputusan UNESCO tersebut tidak disambut baik oleh sejumlah kelompok masyarakat. Mereka tetap menekankan ancaman yang melanda Venesia akibat pariwisata massal.

Pariwisata massal, menurut mereka, mengubah Venesia dari yang tadinya sebuah kota menjadi destinasi semata, sekaligus menghilangkan citra kota ini dalam menarik penduduk dan bisnis baru. 

Baca juga: Wisata ke Venesia Italia Bakal Dikenai Tiket Masuk, Segini Harganya

Mereka juga berpendapat, penerapan biaya masuk Venesia sebesar 5 euro (sekitar Rp 82.000) untuk wisatawan harian tahun 2024 mendatang hanya memperkuat citra Venesia yang rendah. 

"Ketika Anda melihat betapa indahnya Venesia, gaya hidup luar biasa yang ditawarkan kota ini, ketika pariwisata massal tidak membunuhnya, Anda akan menyadari bahwa Venesia sedikit banyak disia-siakan oleh para pelancong jangka pendek," jelas Direktur Eksekutif organisasi nirlaba We Are Here Venice, dilansir dari AP, Senin (18/9/2023). 

Ia melanjutkan, Venesia merupakan tempat di mana orang-orang sebaiknya bisa hidup dan menciptakan lebih banyak kehidupan, keluarga, pekerjaan, dan peluang kerja yang menarik.

Air di kanal Venesia, Italia biasanya berwarna bening atau biru. Namun pada Minggu (28/5/2023), air kanal berubah jadi hijau neon.UNSPLASH/KIT SUMAN Air di kanal Venesia, Italia biasanya berwarna bening atau biru. Namun pada Minggu (28/5/2023), air kanal berubah jadi hijau neon.

Adapun menjelang pertemuan Komite Warisan Dunia UNESCO, para aktivis perumahan di Venesia merilis data jumlah tempat tidur wisatawan  yang telah melampaui jumlah penduduk, tepatnya 49.693 berbanding dengan 49.304.

Baca juga: Usir Burung yang Mengganggu, Tamu Hotel di Venesia Dibekali Pistol Air

Ketidakseimbangan tersebut lantas membuat Venesia kekurangan layanan, serta banyaknya wisatawan yang memadati gang-gang sempit serta bus air. Akibatnya, tidak sedikit penduduk Venesia yang pindah dari kota tersebut.

Sebelum menerapkan kebijakan biaya masuk, Venesia juga sebelumnya telah melarang kapal pesiar melintasi St. Mark’s Square dan kanal Giudecca.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Aktivitas Vulkanik Gunung Slamet Naik, Ratusan Pendaki Gagal Gapai Atap Jawa Tengah

Aktivitas Vulkanik Gunung Slamet Naik, Ratusan Pendaki Gagal Gapai Atap Jawa Tengah

Travel Update
Rute ke Gereja Ayam Bukit Rhema, Cuma 10 Menit dari Candi Borobudur

Rute ke Gereja Ayam Bukit Rhema, Cuma 10 Menit dari Candi Borobudur

Travel Tips
Kota Batu Cocok untuk Olahraga, Event Sport Tourism Akan Diperbanyak

Kota Batu Cocok untuk Olahraga, Event Sport Tourism Akan Diperbanyak

Travel Update
Lihat Sunrise di Gereja Ayam Bukit Rhema Harus Reservasi Dulu, Ini Cara dan Tarifnya

Lihat Sunrise di Gereja Ayam Bukit Rhema Harus Reservasi Dulu, Ini Cara dan Tarifnya

Travel Update
Perjalanan Salatiga-Yogya-Pacitan yang Indah, Menikmati Pesona Pantai Banyu Tibo dan Buyutan

Perjalanan Salatiga-Yogya-Pacitan yang Indah, Menikmati Pesona Pantai Banyu Tibo dan Buyutan

Jalan Jalan
Gereja Ayam Bukit Rhema di Borobudur, Pesona Sunrise Dikelilingi 5 Gunung

Gereja Ayam Bukit Rhema di Borobudur, Pesona Sunrise Dikelilingi 5 Gunung

Jalan Jalan
5 Hotel Dekat Ocean Park BSD, Bisa Jalan Kaki

5 Hotel Dekat Ocean Park BSD, Bisa Jalan Kaki

Hotel Story
5 Penginapan dekat Kebun Raya Cibodas

5 Penginapan dekat Kebun Raya Cibodas

Hotel Story
10 Tempat Wisata Keluarga Terbaik di Dunia 2024, Ada Resor di Bali

10 Tempat Wisata Keluarga Terbaik di Dunia 2024, Ada Resor di Bali

Jalan Jalan
7 Wisata Ramah Anak di Bandung, Cocok untuk Liburan Sekolah

7 Wisata Ramah Anak di Bandung, Cocok untuk Liburan Sekolah

Jalan Jalan
9 Wisata Malam di Solo, Kunjungi Saat Mampir

9 Wisata Malam di Solo, Kunjungi Saat Mampir

Jalan Jalan
6 Tips Penting untuk Merencanakan Liburan Keluarga

6 Tips Penting untuk Merencanakan Liburan Keluarga

Travel Tips
3 Mall Solo dekat Stasiun Purwosari, Bisa Jalan Kaki

3 Mall Solo dekat Stasiun Purwosari, Bisa Jalan Kaki

Jalan Jalan
Minimarket di Jepang dengan Latar Belakang Gunung Fuji Timbulkan Masalah

Minimarket di Jepang dengan Latar Belakang Gunung Fuji Timbulkan Masalah

Travel Update
Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com