Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengalaman Berkunjung ke Hutan Mangrove Mentawir, Wisata Dekat IKN

Kompas.com - 05/10/2023, 14:02 WIB
Suci Wulandari Putri Chaniago,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com -  Direktur Dinas Kebuadayaan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disbudparekraf) Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Muhsin Palinrungi menyampaikan, destinasi wisata di sekitar kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN) memang berbasis alam.

Salah satunya yaitu wisata Hutan Mangrove Mentawir, lokasinya di Desa Wisata Mentawir, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Jarak kawasan ini seitar 42 kilometer dari Titik Nol Nusantara dan dapat ditempuh naik kendaraan bermotor sekitar satu jam 24 menit perjalanan.

Baca juga: Hutan Mangrove Mentawir Dekat IKN: Lokasi, Jam Buka, Harga Tiket, dan Cara Berkunjung

"Di Hutan Mangrove ini fauna dan floranya masih terjaga. Di sana juga ada kelompok sadar wisata yang membudidayakan buah mengrove menjadi kopi, jus, dan tepung untuk membuat kue," kata Muhsin di Titik Nol Nusantara, Selasa (3/10/2023).

Kompas.com bersama rekan media lainnya berkesempatan menyambangi kawasan Hutan Mangrove Mentawir pada Selasa (3/10/2023) didampingi langsung oleh Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Tiram Timbun, Mentawir, Lamale.

Susuri hutan bakau Kalimantan

Kompas.com tiba di lokasi sekitar pukul 16.00 Wita, dan langsung disambut oleh Lamale di tepi kawasan hutan mangrove.

Kegiatan pertama yang dilakukan di Hutan Mangrove Mentawir yaitu menyeberangi laut untuk sampai di spot pemancingan.

Baca juga: 4 Aktivitas Wisata di Hutan Mangrove Mentawir IKN, Susur Hutan Naik Perahu

Lokasi pemancingan di kawasan ini tidak terlalu jauh, hanya butuh waktu sekitar lima menit untuk sampai di lokasi menggunakan perahu. Setelah itu Kompas.com kembali melanjutkan perjalanan menyusuri hutan mengrove.

Sepanjang perjalanan menyusuri hutan bakau, Kompas.com menapaki jembatan kayu di beberapa bagian sudah tampak lapuk. Bahkan jembatan kayu ini tidak punya pagar pembatas.

Kawasan Hutan Mangrove Mentawir, Selasa (3/10/2023).Kompas.com/ Suci Wulandari Putri Kawasan Hutan Mangrove Mentawir, Selasa (3/10/2023).

Kata Lamale, pengembangan kawasan Hutan Mangrove Mentawir sebagai tempat wisata masih memerlukan bantuan dana untuk kelengkapan sarana prasarana. Termasuk dalam hal ini membangun pagar pembatas di area jembatan demi keamanan.

"Belum ada pagar pembatas, itu sangat rawan, apalagi untuk anak-anak. Pengembangan destinasi wisata tentunya harus aman," kata Lamale.

Baca juga:

Perjalanan menyusuri kawasan hutan melewati jembatan kayu ditempuh sekitar 30 menit. Setelah itu, Kompas.com diajak untuk menyusuri kawasan Hutan Mangrove Mentawir dengan naik kapal motor.

Susur hutan dan lihat sunset

Kompas.com menyusuri laut hutan bakau menjelang sore. Alhasil, Kompas.com berkesempatan melihat pemandangan matahari terbenam di tengah laut.

Susur kawasan Hutan Mangrove Mentawir, Selasa (3/10/2023).Kompas.com/ Suci Wulandari Putri Susur kawasan Hutan Mangrove Mentawir, Selasa (3/10/2023).

Selama menyusuri kawasan hutan bakau, Kompas.com juga melihat kerangka kilang minyak yang ada di tengah laut, serta berkesempatan melihat bangau tontong yang berdiri di antara rimbunnya mangrove.

Baca juga: Berwisata ke IKN Nusantara, Akomodasi Masih Terbatas

Salah satu hal yang tidak luput dari perhatian yaitu selama menyusuri laut menggunakan kapal motor, penumpang kapal motor tidak dilengkapi dengan pelampung untuk pengamanan.

Beruntungnya, tidak terjadi hal yang buruk, sehingga Kompas.com dan tim media lainnya selamat hingga kembali ke tepian. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Maskapai Ini Punya Penerbangan Bersama Anjing, Harganya Rp 97 Jutaan

Maskapai Ini Punya Penerbangan Bersama Anjing, Harganya Rp 97 Jutaan

Travel Update
Dieng Caldera Race 2024 Digelar mulai 7 Juni 2024

Dieng Caldera Race 2024 Digelar mulai 7 Juni 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Koryu Space Japan Foundation, Gratis Masuk

Cara Berkunjung ke Koryu Space Japan Foundation, Gratis Masuk

Travel Tips
Traveler Wajib Tahu, Ini Kelebihan E-Paspor ketimbang Paspor Biasa

Traveler Wajib Tahu, Ini Kelebihan E-Paspor ketimbang Paspor Biasa

BrandzView
Puas dengan Pelayanan, 98 Persen Jemaah Ingin Umrah Kembali Bersama Jejak Imani

Puas dengan Pelayanan, 98 Persen Jemaah Ingin Umrah Kembali Bersama Jejak Imani

Travel Update
Deep and Extreme Indonesia 2024 Digelar mulai Kamis Ini di JCC Senayan

Deep and Extreme Indonesia 2024 Digelar mulai Kamis Ini di JCC Senayan

Travel Update
Pertemuan Asosiasi Pemda di Asia Pasifik Digelar Bersama Likupang Tourism Festival 2024

Pertemuan Asosiasi Pemda di Asia Pasifik Digelar Bersama Likupang Tourism Festival 2024

Travel Update
Desainer Indonesia Akan Pamer Kain dan Batik di Italia Bulan Depan

Desainer Indonesia Akan Pamer Kain dan Batik di Italia Bulan Depan

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Pasar Antik Cikapundung, Siapkan Uang Tunai

4 Tips Berkunjung ke Pasar Antik Cikapundung, Siapkan Uang Tunai

Jalan Jalan
Pasar Antik Cikapundung, Tempat Pencinta Barang Lawas di Bandung

Pasar Antik Cikapundung, Tempat Pencinta Barang Lawas di Bandung

Jalan Jalan
KONI Dorong Kota Malang Menjadi Destinasi Sport Tourism

KONI Dorong Kota Malang Menjadi Destinasi Sport Tourism

Travel Update
Koryu Space Japan Foundation: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk

Koryu Space Japan Foundation: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk

Travel Tips
Koryu Space Japan Foundation, Working Space Gratis di Jakarta

Koryu Space Japan Foundation, Working Space Gratis di Jakarta

Travel Update
 Legaran Svarnadvipa di Tanah Datar Sumbar, Pertunjukkan Seni untuk Korban Bencana

Legaran Svarnadvipa di Tanah Datar Sumbar, Pertunjukkan Seni untuk Korban Bencana

Travel Update
Pengalaman ke Hutan Kota Babakan Siliwangi Bandung, Menyejukkan Mata

Pengalaman ke Hutan Kota Babakan Siliwangi Bandung, Menyejukkan Mata

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com