Jika datang ke Lamongan naik kereta, kamu bisa mampir ke salah satu pusat perbelanjaan yakni Plaza Lamongan. Alamatnya berada di Jalan Panglima Sudirman No.27, Sidokumpul, Kec. Lamongan, Kabupaten Lamongan.
Jaraknya hanya 210 meter dari Stasiun Lamongan, sehingga wisatawan bisa berjalan kaki sekitar satu menit. Plaza Lamongan berisi beragam tenant baik lokal maupun internasional.
Desa Sendang Duwur merupakan destinasi budaya dan religi di Lamongan. Desa yang sudah ditetapkan sebagai Cagar Budaya Nasional ini berada di Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan.
Berdasarkan informasi dari Jadesta Kemenparekraf, daya tarik Desa Sendang Duwur sebagai wisata religi adalah keberadaan makam Sunan Sendang Duwur atau Raden Noer Rahman.
Makam Sunan Sendang Duwur cukup unik karena memadukan dua ciri khas, yakni Islam dan Hindu. Hingga saat ini, makam Sunan Sendang Duwur masih ramai dikunjungi peziarah.
Selain Sunan Sendang Duwur, wisatawan juga bisa menjumpai Makam Sunan Drajat saat berkunjung ke Lamongan. Tepatnya di Dusun Drajat, Desa Drajat, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan.
Sunan Drajat merupakan salah satu dari sembilan Wali atau Wali Songo yang menyebarkan Islam di Pulau Jawa. Berdasarkan informasi dari situs Cagar Budaya Kemendikbud, Sunan Drajat mendirikan Desa Drajat yang semula berupa hutan belantara.
Hingga kini, makam Sunan Drajat masih ramai dikunjungi peziarah, tidak hanya dari Lamongan tetapi juga luar kota.
Selain kompleks makam Sunan Drajat, wisatawan juga bisa mengunjungi Museum Sunan Drajat. Sesuai namanya, museum ini secara khusus menyimpan peninggalan Sunan Drajat, berdasarkan informasi dari situs Pemerintah Kabupaten Lamongan.
Museum tersebut dibangun untuk menghormati sosok dan perjuangan Sunan Drajat dalam menyebarkan ajaran Islam di Pulau Jawa. Museum ini, didirikan pada 1991 yang berlokasi di Jalan Sumberwudi, Paciran, Lamongan.
Ada banyak koleksi di musem ini, mulai dari barang-barang perunggu, keramik, kayu jati, batu besi, kuningan, bambu, logam, buku dan masih banyak lagi. Namun ada tiga benda peninggalan Sunan Drajat yang terkenal, yaitu Gamelan Singo Mengko, Batik Drajat dan Daun Lontar bertuliskan Surat Yusuf.
Baca juga:
Film Tenggelamnya Kapal Van der Wijck tentunya tidak asing di telinga masyarakat. Nah, di Lamongan kamu bisa menjumpai Monumen Van Der Wijck yang berada di area Kantor Pelabuhan Brondong.
Berdasarkan informasi dari Cagar Budaya Jatim, monumen ini berbentuk pos pemantau dengan tinggi 15 meter, yang dibangun masa pemerintahan Hindia Belanda.
Pada monumen yang dulunya berfungsi sebagai mercusuar itu, terdapat prasasti dalam bahasa Belanda yang isinya ucapan terima kasih kepada nelayan penyelamat korban dari musibah tenggelamnya Kapal Van Der Wijck.
Adapun nama Kapal Van Der Wijck ternyata diambil dari nama Gubernur Jenderal Hindia Belanda bernama Jonkheer Carel Herman Aart Van Der Wijck, yang memerintah pada 1893-1899. Dahulu, kapal Van Der Wijck digambarkan sebagai kapal penumpang dan kargo yang mewah dan indah.
Museum Seni Islam Indonesia berlokasi di Jalan Raya Paciran, Kabupaten Lamongan.
Museum yang dibuka pada 28 Desember 2016 ini, berisi informasi sejarah perkembangan Islam di seluruh dunia. Museum Seni Islam Indonesia ini merupakan museum pertama di Indonesia yang menyajikan informasi perkembangan Islam secara runtut dari awal.
Museum ini sudah berbasis teknologi informasi modern Augmented Realty (AR).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.