Pada hari kedua, wisatawan bisa mencicipi kuliner khas nasi Boranan untuk sarapan. Berdasarkan informasi dari Kompas.com (23/9/2021), nasi boranan sering dijumpai saat pagi hari untuk menu sarapan.
Nama boranan bersal dari boran, yakni tempat nasi yang terbuat dari anyaman bambu, serta digendong dengan selendang di punggung sang penjual.
Seporsi nasi Boranan terdiri dari nasi, bumbu, rempeyek, dan berbagai jenis lauk pauk yang bisa dipilih oleh pembeli. Lauk yang disediakan seperti daging ayam, jeroan, sate uritan (bakal calon telur ayam), ikan bandeng, telur dadar, telur asin, tahu, tempe hingga ikan sili.
Sementara bumbu yang ditambahkan dalam seporsi nasi boranan terdiri dari rempah-rempah yang sudah dihaluskan. Yang membuat nasi boranan berbeda adalah adanya tambahan empuk, pletuk, dan ikan sili.
Empuk terbuat dari tepung terigu yang dibumbui lalu digoreng. Sedangkan pletuk adalah nasi yang dikeringkan atau kacang yang dibumbui lalu digoreng. Nama pletuk diambil dari bunyi saat makanan itu dikunyah.
Setelah puas menikmati nasi boranan, wisatawan bisaa berkunjung ke Alun-alun Lamongan. Alun-alun seluas 4.900 meter persegi ini, berada di pusat Kota Lamongan.
Berdasarkan informasi dari situs Pemerintah Kabupaten Lamongan, ikon alun-alun ini adalah monumen pesawat patroli udara milik TNI AU.
Monumen pesawat tersebut menjadi salah satu spot foto populer di Alun-alun Lamongan. Selain itu, terdapat sejumlah fasilitas lain seperti wahana permainan anak, taman, tempat duduk, bianglala, dan sebagainya.
Hanya berjarak 170 meter dari Alun-alun Lamongan, wisatawan akan menjumpai Masjid Agung Lamongan. Lokasinya berada di Jalan KH. Hasyim Ashari Nomor 16, Tumenggungan, Kecamatan Lamongan, Kabupaten Lamongan.
Tak sekadar tempat ibadah, Masjid Agung Lamongan memiliki nilai historis. Berdasarkan informasi dari situs resminya, masjid ini diperkirakan dibangun pada 1908.
Masjid Agung Lamongan menjadi saksi penyebaran Islam di pesisir utara Jawa Timur. Bangunan masjid ini, memiliki arsitektur khas Jawa, dengan tiga susun atap yang melambangkan iman, Islam dan ihsan.
Meskipun sudah mengalami renovasi pada 1908 hingga 1970-an, namun bentuk asli Masjid Agung Lamongan masih tetap dipertahankan.
Baca juga: Itinerary 2 Hari 1 Malam di Pulau Kelapa Dua Kepulauan Seribu, Jelajah Pulau hingga Snorkeling
Baca juga: Itinerary Sehari di Semarang, Jelajah Tempat Wisata Bersejarah
Berwisata ke Lamongan tidak lengkap tanpa menjelajahi pantai. Salah satu pantai yang populer di Lamongan adalah Pantai Kutang.
Lokasinya berada di Desan Labuhan, Kecamatan Labuhan, Kabupaten Lamongan, atau sekitar satu jam berkendara dari pusat kota.
Pesona Pantai Kutang adalah hamparan pasir putih dan deburan ombak, seperti dikutip dari Lamongan Tourism. Karena keindahannya tersebut, Pantai Kutang banyak dikunjungi wisatawan.
Pantai Kutang dilengkapi dengan berbagai spot foto Instagramable, salah satunya adalah jembatan panjang dari kayu yang berwarna-warni. Pengunjung juga bisa menjumpai beragam warung di sekitar pantai yang menjajakan makanan dan minuman.
Selain Pantai Kutang, wisatawan bisa menjelajahi sejumlah pantai lainnya yang tidak jauh dari Pantai Kutang. Misalnya, Pantai Mursodo (berjarak 6,3 km) dan Pantai Ya’ang Labuhan (berjarak 2,1 km).
Menikmati panorama sunset di kawasan pantai Lamongan menjadi penutup rangkaian wisata di Kota Soto selama dua hari satu malam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Lihat postingan ini di Instagram