KOMPAS.com - Kota Semarang memiliki banyak destinasi wisata sejarah. Jika memiliki waktu libur sehari, kamu bisa menjelajahi beberapa bangunan bersejarah di Kota Semarang tersebut.
Bangunan bersejarah di Kota Semarang memiliki nilai historis yang menarik untuk diketahui selama perjalanan wisata. Berikut rekomendasi itinerary sehari di Semarang untuk menjelajahi destinasi wisata bersejarah.
Baca juga:
Sebelum mulai petualangan sehari di Kota Semarang, kamu bisa sarapan dengan menu soto legendaris di Kota Atlas, yaitu soto Pak Darno. Lokasinya berada di Jalan Thamrin Nomor 88, Kota Semarang.
Soto legendaris ini telah beroperasi sejak 40 tahun yang lalu, seperti dikutip dari laman Indonesia Travel. Sejak awal berdiri, soto Pak Darno memiliki cita rasa khas yang membedakan dengan soto lainnya.
Jangan lewatkan untuk sarapan soto Pak Darno, ditemani tempe goreng dan teh hangat.
Setelah sarapan, kamu bisa memulai petualangan wisata sejarah di Kota Semarang dengan mengunjungi Kota Lama. Jaraknya dari soto Pak Darno cukup dekat, hanya 3,3 kilometer (km) bisa ditempuh sekitar 10 menit berkendara.
Membahas tempat bersejarah di Kota Semarang, obyek wisata yang satu ini tidak boleh dilewatkan. Kota Lama merupakan kawasan cagar budaya di mana terdapat gedung-gedung tua dan bersejarah peninggalan Hindia Belanda yang berusia ratusan tahun.
Melansir dari laman Visit Jawa Tengah, kawasan Kota Lama Semarang adalah wilayah pusat pemerintahan pada masa Hindia Belanda. Kamu bisa menjumpai tempat bersejarah yang ikonik sekaligus instagramable untuk berfoto.
Sebut saja, Gereja Blenduk yang memiliki atap yang berbentuk kubah setengah bola, Taman Srigunting, Gedung Marba dengan warna merah yang ikonik, dan lainnya.
Baca juga:
Masih berada di kawasan Kota Lama Semarang, kamu bisa makan siang di Spiegel Bar and Bistro. Daya tarik Spiegel Bar and Bistro adalah bangunan kafe yang bergaya Eropa klasik.
Lokasinya tepat berada di depan Taman Srigunting dan di samping Gereja Blenduk.
Melansir dari Tribun News Wiki, gedung ini usianya diperkirakan mencapai 124 tahun. Sebelum digunakan sebagai kafe, bangunan tua ini terbengkalai, ditumbuhi tanaman liar, dan banyak retakan di dinding.
Namun, sekitar 2013, bangunan tersebut direnovasi. Kemudian, pada 2015 gedung ini dijadikan sebuah kafe bernama Spigel Bar and Bistro.
Lihat postingan ini di Instagram
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.