Tempat wisata sejarah di Kota Semarang selanjutnya adalah Masjid Agung Kauman yang berlokasi di Jalan Aloon-aloon Barat, Bangunharjo, Kota Semarang.
Lokasinya sangat dekat dari Kota Lama, hanya berjarak 850 meter. Masjid ini merupakan masjid tertua di Kota Semarang, seperti dikutip dari Kompas.com (24/3/2023).
Masjid yang berdiri pada 1890 ini, sudah mengalami empat kali renovasi hingga saat ini. Di dalam masjid, ada mimbar yang digunakan untuk mengumumkan kemerdekaan RI pada 1945 di kawasan Semarang oleh seorang aktivis bernama dr. Agus.
Lawang Sewu merupakan ikon wisata Kota Semarang yang tidak boleh dilewatkan saat berwisata ke Kota Atlas. Bangunan yang berada di Jalan Pemuda, Kota Semarang ini adalah museum perkeretaapian, yang dikelola oleh PT KAI (Persero).
Bangunan utama Lawang Sewu dibangun pada 27 Februari 1904 dan selesai pada Juli 1907 pada masa kolonial Belanda, seperti dikutip dari laman KAI Heritage. Lawang Sewu awalnya berfungsi sebagai Kantor Pusat perusahaan kereta api swasta Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (NISM).
Saat berkunjung ke Lawang Sewu, pengunjung bisa menjumpai sebanyak 928 pintu, seperti dikutip dari laman Kemenparekraf. Hal ini sesuai dengan namanya, yakni lawang yang berarti pintu dan sewu bermakna seribu, atau seribu pintu.
Selain itu, pengunjung bisa menyaksikan ragam koleksi yang berhubungan dengan kereta api. Mulai dari seragam masinis, alat komunikasi (telepon kayu dan telegraf), alat hitung friden, lemari karcis Edmonson, karcis kereta kuno, mesin cetak tanggal untuk karcis kereta, replika lokomotif uap, dan lainnya.
Baca juga:
Mengakhiri tur seharian di Kota Semarang, kamu bisa nongkrong di kawasan Tugu Muda yang merupakan salah satu ikon Kota Semarang. Ada sejumlah tempat kuliner di sekitar Tugu Muda yang cocok untuk wisata kuliner malam hari.
Lokasinya tepat berada di seberang Lawang Sewu. Tugu Muda dibangun untuk memperingati Pertempuran Lima Hari di Semarang pada 15 Oktober hingga 19 Oktober 1945, antara Angkatan Pemuda Kereta Api (AMKA) dengan tentara Jepang.
Kala itu, tentara Jepang berada di Lawang Sewu dengan jumlah pasukan dan persenjataan yang lebih banyak. Sementara, para pemuda Indonesia berada di lokasi Tugu Muda berdiri sekarang ini.
Meskipun kalah dari sisi jumlah pasukan dan persenjataan, namun para pemuda Indonesia tetap gagah bertarung dengan Jepang sampai titik darah penghabisan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.