KOMPAS.com - Salah satu kegiatan mengisi liburan sekolah ada mengunjungi tempat wisata sejarah yang edukatif. Jadi, selain rekreasi kamu bisa menambah wawasan yang sudah didapat di bangku sekolah.
Baca juga:
Ada sejumlah wisata sejarah di Semarang untuk liburan sekolah yang edukatif. Mulai dari museum, situs bersejarah, dan sebagainya.
Berikut rekomendasi wisata sejarah di Semarang untuk tempat liburan sekolah yang edukatif.
Lapangan Simpang Lima merupakan salah satu ikon Kota Semarang. Selain ikonik, ternyata lokasi ini memiliki nilai sejarah tinggi.
Melansir dari Kompas.com (3/1/2023), Simpang Lima merupakan alun-alun pertama Kota Semarang. Pembangunan fasilitas publik ini digagas langsung oleh Presiden Soekarno.
Ada berbagai aktivitas wisata yang bisa kamu lakukan di Simpang Lima. Mulai dari mencicipi beragam kuliner di area Simpang Lima, naik becak lampu berwarna warni, olah raga, dan lainnya.
Tak lengkap rasanya berwisata ke Semarang tanpa mengunjungi kawasan Kota Lama. Tak sekadar tempat wisata, kawasan Kota Lama memiliki nilai historis.
Melansir dari Kompas.com (7/5/2023), sejarah Kota Lama berawal dari kesepakatan antara Kerajaan Mataram Islam dengan Belanda.
Pada abad ke-17, Kerajaan Mataram Islam kewalahan menghadapi pemberontakan Trunojoyo dari Madura. Kemudian, Belanda melalui kongsi dagangnya, VOC bersedia membantu Kerajaan Mataram Islam menghadapi pemberontakan Trunojoyo.
Namun, sebagai gantinya Kerajaan Mataram Islam harus untuk menyerahkan Semarang sebagai imbalan atas bantuan VOC tersebut. Atas kesepakatan itu, Belanda mendirikan bangunan di Kota Lama, mulai dari gedung pemerintahan, pemukiman warga, hingga benteng.
Oleh sebab itu, kamu bisa menyaksikan gedung-gedung tua peninggalan Hindia Belanda yang usianya ratusan tahun saat berkunjung ke Kota Lama.
Beberapa spot yang menjadi favorit wisatawan adalah Gereja Blenduk, Taman Srigunting, Gedung Asuransi Jiwasraya, Gedung Bank Mandiri, Rumah Akar, Gedung Oudetrap, Semarang Art Gallery, De Spiegel, Marba, dan lainnya.
Jika kamu ingin belajar sejarah kereta api, maka datanglah ke Museum Kereta Api Ambarawa, Kabupaten Semarang.
Melansir dari laman KAI Heritage, museum ini dulunya adalah sebuah stasiun yang bernama Stasiun Willem I yang diresmikan pada 21 Mei 1873. Pada awal operasional, Stasiun Willem I digunakan sebagai sarana angkutan komoditas ekspor dan transportasi militer di sekitar Jawa Tengah.
Selain melihat koleksi kereta api, kamu bisa menjajal naik kereta uap kuno berkeliling area sekitar, termasuk melintasi tepi Rawa Pening. Pengunjung dapat menjumpai aneka kereta uap zaman dahulu lengkap dengan informasi sejarahnya.
Baca juga:
Lawang Sewu merupakan museum perkeretaapian yang berada di Kota Semarang. Lokasinya berada di Jalan Pemuda, Kota Semarang.
Dalam bahasa Jawa, lawang berarti pintu, sedangkan sewu ialah seribu. Lawang Sewu dibangun secara bertahap pada masa pemerintahan Belanda pada periode 27 Februari 1904 sampai dengan 1 Juli 1907.
Awalnya, Lawang Sewu digunakan sebagai kantor pusat perusahaan kereta api swasta, Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (NISM). Namun, kini cagar budaya itu sudah berubah fungsi menjadi museum.
Lawang Sewu merupakan bukti sejarah perkembangan perkeretaapian di Indonesia.
Tepat di seberang Lawang Sewu, kamu bisa menemukan Tugu Muda yang terletak di jantung Kota Semarang. Tepatnya di persimpangan lima jalan utama, yaitu Jalan Pandanaran, Jalan Mgr. Sugiopranoto, Jalan Imam Bonjol, Jalan Pemuda, dan Jalan dr. Sutomo
Mengutip Kompas.com (10/2/2022), Tugu Muda merupakan monumen peringatan peristiwa sejarah, yakni Pertempuran Lima Hari Semarang. Pertempuran terjadi antara rakyat Indonesia melawan tentara Jepang di Semarang pada 15-20 Oktober 1945.
Tugu Muda menjadi pengingat sekaligus penghargaan atas perjuangan para pemuda Semarang dalam peristiwa heroik Pertempuran Lima Hari di Semarang