KOMPAS.com - Polemik kepemilikan Hotel Sultan Jakarta antara pemerintah dengan PT Indobuildco masih belum berakhir. Meskipun, pemerintah melalui Pusat Pengelolaan Kompleks Gelora Bung Karno (PPKGBK) Kementerian Sekretariat Negara telah mengambil alih hotel bintang lima tersebut.
Berdasarkan informasi dari Kompas.com (5/10/2023), PPKGBK telah memasang spanduk bertuliskan “Aset Negara" di depan hotel pada Rabu (4/10/2023). Pemasangan spanduk juga dilakukan di 13 titik mengelilingi Hotel Sultan.
Baca juga:
Namun demikian, PT Indobuildco selaku pengelola Hotel Sultan bersikeras bertahan. Selain itu, aktivitas tamu masih berlangsung seperti biasa.
Terlepas dari polemik tersebut, Hotel Sultan merupakan salah satu hotel ikonik di Jakarta yang lokasinya strategis, yakni di kawasan Gelora Bung Karno (GBK). Berikut fakta mengenai Hotel Sultan Jakarta, seperti dirangkum Kompas.com.
Sejarah Hotel Sultan bermula dari pemberian izin pengunaan lahan atau hak guna bangunan (HGB) Blok 15 kawasan GBK, kepada PT Indobuildco, pada zaman Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin di 1971, seperti dikutip dari Kompas.com (4/10/2023).
Pemberian HGB tersebut bertujuan untuk pembangunan hotel bertaraf internasional, sehingga berdirilah Hotel Sultan pada 1976.
Pemberian HGB kepada PT Indobuildco berlaku selama 30 tahun, terhitung sejak 1971. Kemudian, HGB diperpanjang pada 2002 untuk 20 tahun berikutnya.
Pada Maret dan April 2023, HGB PT Indobuildco atas Hotel Sultan sudah memasuki tenggat waktu. Hingga akhirnya, pemerintah melalui PPKGBK Kementerian Sekretariat Negara, mengambil alih hotel tersebut pada Rabu (4/10/2023) lalu.
Berdasarkan informasi dari Antara, Hotel Sultan Jakarta memiliki nama lengkap The Sultan Hotel & Residences. Saat berdiri pada 1976, awalnya Hotel Sultan bernama Hotel Hilton karena merupakan jaringan Hilton International Hotel, berdasarkan informasi dari Kompas.com (13/4/2019).
Setelah kontrak dengan jaringan Hilton International berakhir pada 2006, Singgasana Group meneruskan pengelolaan hotel. Kemudian, nama Hotel Hilton berubah menjadi Hotel Sultan dengan konsep baru, yakni budaya Jawa.
Baca juga: