Berdasarkan data, hingga tahun 2023, sebanyak 190 desa telah menjadi anggota dari Best Tourism Village Network yang harapannya akan menjadi jaringan desa global terbesar.
"Keberhasilan Desa Nglanggeran pada 2021 dan Desa Penglipuran pada 2023 yang mendapatkan penghargaan sebagai Best Tourism Villages merupakan pengakuan internasional terhadap kualitas desa wisata yang ada di Indonesia," kata Sandiaga.
Pengelola Desa Wisata Penglipuran, I Wayan Budiarta, didampingi Sekretaris Utama Kemenparekraf Ni Wayan Giri Adnyani, menerima piagam secara langsung dari Sekjen UNWTO.
“Best tourism village dari UNWTO merupakan penghargaan internasional yang luar biasa dalam perkembangan Desa Wisata Penglipuran," ujar I Wayan Budiarta.
Penghargaan ini tidak hanya untuk Penglipuran, kata dia, tetapi untuk pariwisata Indonesia secara umum. Prestasi ini juga dikatakan akan semakin mengangkat Desa Wisata Penglipuran di tingkat internasional.
Baca juga: Sebelum Bali, 40 Negara Ini Sudah Terapkan Pajak Turis
"Selain itu penghargaan ini menjadi satu motivasi kami, masyarakat Penglipuran, untuk tetap menjaga dan melestarikan tradisi dan budaya sehingga kepariwisataan di desa wisata Penglipuran bisa berkelanjutan,” imbuhnya.
Adapun penominasian desa-desa wisata dilakukan oleh Kemenparekraf melalui proses seleksi yang ketat dari para pemenang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) dan pendampingan yang intensif.
Hal ini memastikan bahwa desa wisata tersebut memang layak mendapatkan penghargaan internasional tersebut. Hasilnya kemudian direkomendasikan kepada UNWTO.
Baca juga: Virgin Australia Akan Terbang dari Brisbane ke Bali mulai Januari 2024
“Award ini akan menambah kepercayaan diri dari Desa Wisata Penglipuran yang mendapat penghargaan internasional dan bisa menjadi contoh bagi desa-desa wisata lainnya untuk berpartisipasi dalam seleksi tingkat dunia untuk memajukan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia,” ujar Ni Wayan Giri Adnyani.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.