Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapan Waktu Terbaik Liburan ke Swiss?

Kompas.com - 23/10/2023, 06:36 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

KOMPAS.com - Swiss merupakan destinasi impian banyak orang, terutama karena panorama alamnya yang eksotis dan memukau.

Lalu, jika berencana liburan ke Swiss, kapan waktu terbaik pergi ke sana?

Kapan waktu terbaik ke Swiss?

Bicara soal "terbaik", tentu bisa berbeda-beda bagi setiap orang.

Misalnya, sebagian orang mungkin mencari waktu paling tepat untuk menghemat bujet, sementara sebagian lainnya mencari musim terbaik.

Baca juga:

Jika ingin menekan bujet, misalnya, pilihlah waktu di luar musim liburan atau low season. Dengan begitu, biaya yang keluar untuk akomodasi dan tiket pesawat bisa ditekan.

Menurut Direktur Switzerland Tourism Asia Tenggara, Batiste Pilet, beberapa periode low season di Swiss adalah di luar liburan akhir tahun, serta Maret-April, dan Oktober-November.

"Sementara saat Natal, tahun baru tentu lebih mahal," katanya di sela konferensi pers di Jakarta, Selasa (17/10/2023).

April adalah ketika musim semi di Swiss tiba, ketika bunga-bunga bermekaran, sementara Oktober adalah musim gugur ketika dedaunan berubah warna menjadi kuning dan merah.

“Musim terbaik itu musim pada bulan 10. Tidak dingin dan tidak panas,” kata pemandu tur Jonny Ivo Kwok, seperti dikutip dari Kompas.com (22/11/2020).

Baca juga:

Namun, jika mencari salju, maka datanglah pada November hingga Februari, ketika salju relatif tebal.

Kapanpun kamu berencana liburan ke Swiss, penting untuk segera menyusun perencanaan. Dengan begitu, kamu bisa mulai mengumpulkan keperluan, termasuk mengajukan visa.

Swiss termasuk negara Schengen. Untuk mengajukan visa Schengen dibutuhkan waktu sekitar 1 hingga 1,5 bulan sebelum berangkat.

Kita perlu memberi jarak waktu lebih lama jika berencana pergi ketika high season, seperti saat liburan akhir tahun atau Lebaran, yang relatif banyak dimanfaatkan orang-orang untuk berlibur.

"Proses visa relatif cepat, dalam seminggu saja. Tapi kedutaan punya kapasitas terbatas, jadi ketika high season sistemnya kita harus menunggu lebih lama. Bisa sekitar 1,5 bulan," ucap Batiste.

@kompastravel Ini dia nih yang ditunggu-tunggu! Paspor buat masuk ke Bekasi hahaha. Di Kopi Kedubes Bekasi kamu bisa dapetin paspor ini dengan harga Rp. 40.000. Paspor ini bisa kamu gunain sebagai notes juga guys. Tunggu full review-nya yaaa… #bekasihits #explorebekasi #bekasibanget #ngopiyuk ? original sound - Travel Kompascom
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Minimarket di Jepang dengan Latar Belakang Gunung Fuji Timbulkan Masalah

Minimarket di Jepang dengan Latar Belakang Gunung Fuji Timbulkan Masalah

Travel Update
Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Travel Update
Naik Whoosh, Dapat Diskon dan Gratis Masuk 12 Tempat Wisata di Bandung

Naik Whoosh, Dapat Diskon dan Gratis Masuk 12 Tempat Wisata di Bandung

Travel Update
7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

Hotel Story
6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com