Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenparekraf: Resesi Eropa dan Amerika Tak Pengaruhi Angka Kunjungan Wisman

Kompas.com - 27/06/2023, 07:13 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) meyakini resesi yang terjadi di benua Eropa dan Amerika tidak berdampak terhadap angka kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia. 

Bahkan, berdasarkan data yang dihimpun Kemenparekraf, kunjungan wisatawan dari kedua benua terbilang tinggi. 

"Performansi dari Januari-April tahun ini, wisman dari beberapa negara Eropa sejumlah 532.000, naik dari periode yang sama tahun lalu sekitar 680 persen," ujar Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kemenparekraf Nia Niscaya, dalam The Weekly Brief with Sandi Uno secara virtual, Senin (26/6/2023).

Baca juga: Target Kunjungan Wisman Naik Jadi 8,5 Juta pada 2023

Sedangkan untuk Amerika, per Januari-April 2023, tanbah Nia, terdapat 108.000 kunjungan atau naik sekitar 652 persen dibandingkan periode yang sama di tahun 2022.

"Jadi positif kalau lihat pertumbuhannya dari kedua benua ini," imbuhnya. 

Indonesia paling banyak dicari

Lebih lanjut, Nia mengatakan, saat dilihat secara digital, angka pencarian (search) terhadap destinasi-destinasi di Indonesia paling banyak dicari oleh orang Amerika. 

"Ini berdasarkan IP jadi orang yang tinggal di negaranya. Ternyata yang searching paling tinggi tentang Indonesia itu adalah Amerika," ucap Nia.

Ia menduga, hal itu tak hanya disebabkan Amerika sebagai pengguna internet terbanyak, tetapi juga karena Indonesia menjadi salah satu pilihan pertama atau top of mind pasar Amerika.

Baca juga: 5 Negara Target Utama Asal Wisman ke Indonesia

Kendati demikian, kata Nia, tantangan selanjutnya adalah bagaimana mengonversikan banyaknya pencarian digital tadi sehingga para wisman asal Amerika bisa benar-benar melakukan perjalanan ke Indonesia. 

"Challenge (tantangannya)-nya bagaimana kita mengonversi dari searching tadi sampai dia traveling. Tapi ini secara digital kita bisa membuktikan bahwa kalau bicara Amerika, secara top of mind kita sudah masuk," tutur Nia. 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Dibandingkan dengan beberapa negara di ASEAN lainnya, lanjut Nia, Indonesia juga menjadi negara tertinggi yang paling banyak dicari oleh warga Amerika.

Baca juga: 12 Wisata di Bali Selatan Paling Terkenal hingga Mancanegara 

Wisman berpaspor Inggris masuk lima besar

Sementara itu, wisman asal Inggris dalam kuartal pertama tahun ini masih menjadi lima besar wisatawan yang berkunjung ke Indonesia. 

Meskipun, kata dia, perhitungan BPS didasarkan pada nationality (kebangsaan), bukan origin (negara asal). Contohnya, bisa jadi wisman asal Eropa rupanya tinggal di Bangkok, bukan negara asalnya. 

"Inggris sempat di kuartal pertama itu masuk top 5 market, tapi nationality UK, bisa saja dari UK atau pemegang paspor Inggris yang mungkin hidup di Dubai. Tapi kita bisa melihat itu sebagai gambaran bahwa nationality ini performanya baik," pungkasnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com