Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panduan ke Museum Sumpah Pemuda, Harga Tiket, Aktivitas, hingga Tips

Kompas.com - 29/10/2023, 09:07 WIB
Suci Wulandari Putri Chaniago,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

Cara berkunjung ke Museum Sumpah Pemuda 

Apabila tertarik untuk datang ke Museum Sumpah Pemuda, simak panduan cara berkunjung berikut:

1. Beli tiket

Sebelum masuk ke dalam ruangan Museum Sumpah Pemuda, pengunjung wajib membeli tiket masuk di lokasi terlebih dahulu. Loket tiket berada di sebelah kiri jika datang dari gerbang museum.

Tarif tiket masuk museum dibanderol mulai dari Rp 1.000 untuk anak-anak, mulai dari Rp 2.000 untuk dewasa, dan mulai dari Rp 10.000 untuk turis asing.

Baca juga: Cara Berkunjung ke Museum Sumpah Pemuda, Beli Tiket Dulu

Transaksi di sini masih melayani sistem tunai. Maka dari itu, sebaiknya siapkan uang tunai sebelum datang berkunjung.

2. Langsung masuk museum

Setelah membeli tiket, selanjutnya pengunjung bisa langsung masuk ke dalam ruangan museum. 

Jika diperlukan, pengunjung juga bisa meminta bantuan kepada pemandu museum untuk diceritakan mengenai sejarah museum. 

3. Disarankan ikuti alur

Kunjungan ke Museum Sumpah Pemuda disarankan sebaiknya mengikuti alur yang disediakan petugas museum.

Pertama, bisa dimulai dari ruangan pengenalan, kemudian lanjut ke ruangan organisasi para pemuda, ruangan kongres, dan diorama kongres.

Di bagian belakang museum terdapat ruangan diorama keluarga Sie Kong Lian, sang pemilik gedung Museum Sumpah Pemuda. Lalu ada ruangan yang menjelaskan mengenai indekos di Kramat 106, yaitu tempat tinggal pelajar Stovia dan pelajar Hukum pada masa itu.

Setelah itu pengunjung bisa pindah ke tiga ruangan terakhir, yaitu ruangan Indonesia Raya atau bisa juga disebut ruangan WR. Supratman, ruangan pramuka, dan ruangan interaktif.

Tidak perlu buru-buru untuk berpindah ke ruangan selanjutnya karena di beberapa ruangan punya fasilitas pendukung guna menyampaikan informasi kepada pengunjung.

Seperti halnya di ruangan WR. Supratman, terdapat fasilitas berupa layar interaktif yang berisi beberapa daftar lagu kebangsaan.

Pengunjung bisa mendengarkan lagu tersebut menggunakan headphone yang telah disediakan. Tidak hanya itu, di ruangan interaktif juga terdapat fasilitas rekam video secara mandiri.

Baca juga: 3 Lokasi Bersejarah Lahirnya Sumpah Pemuda

"Di sini pengunjung menyampaikan aspirasi dan harapannya melalui sebuah rekaman video. Video ini nantinya akan menjadi arsip museum," kata Fathul. 

Ruangan interaktif ialah ruang terakhir di Museum Sumpah Pemuda. Apabila informasi yang diperoleh masih belum lengkap, pengunjung juga diperbolehkan kembali ke ruangan sebelumnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com