Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nonton Piala Dunia U-17 di Stadion Si Jalak Harupat, Bisa Naik Shuttle Bus

Kompas.com - 12/11/2023, 14:44 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Bandung (Pemkab) menyiapkan 30 shuttle bus untuk mengangkut penonton yang akan menyaksikan laga perdana pertandingan Piala Dunia U-17 di Stadion Si Jalak Harupat (SJH), Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Shuttle bus tersebut merupakan bus DAMRI, bus yang sudah bertahun-tahun beroperasi di Kota Bandung, bahkan sempat menjadi primadona transportasi massal.

Sekilas tak ada yang spesial dalam bus tersebut, ornamen Piala Dunia U-17 juga tak begitu terlihat, baik di luar atau di dalam bus.

Baca juga: Transjakarta Siapkan 35 Unit Bus buat Penonton Piala Dunia U-17

Hanya terlihat stiker bertuliskan "Shuttle U-17 Word Cup Indonesia 2023" yang terpasang di depan kaca bus, tepatnya pada bagian atas. Sisanya, hanya tulisan DAMRI yang berukuran besar yang tempel disamping bus.

Bus tersebut mampu menampung 70 penumpang. Di dalam tersedia 30 kursi, sebagian kursi memiliki posisi saling berhadapan, dan di bagian belakang mengarah ke depan (arah kursi sopir).

Bus tersebut juga dilengkapi handle atau pegangan bagi penumpang yang tidak kebagian tempat duduk. Ada 40 handle yang masing-masing berjejer di tiang yang terdapat di dalam bus.

Kondisi shuttle bus yang akan digunakan untuk mengangkut penonton yang akan menyaksikan pertandingan Piala Dunia U-17 di Stadion Si Jalam Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa BaratKOMPAS.COM/M. Elgana Mubarokah Kondisi shuttle bus yang akan digunakan untuk mengangkut penonton yang akan menyaksikan pertandingan Piala Dunia U-17 di Stadion Si Jalam Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat

Selain itu, bus juga dilengkapi dengan AC, agar membuat penumpang tetap merasa sejuk.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bandung, Hilman Kadar mengatakan komposisi 30 kursi dan 40 handle bagi yang berdiri, merupakan skema untuk membantu penonton yang kurang sehat.

Meski komposisi tersebut sudah biasa ditemukan terutama moda transportasi model bus, kata dia, hal itu akan mempermudah sirkulasi penumpang ketika naik dan turun.

"Memang ini fasilitas yang disiapkan Pemkab, jadi komposisi 40 dan 30 itu untuk mempercepat sirkulasi juga," katanya ditemui di Soreang, Kabupaten Bandung, Jumat (10/11/2023).

Baca juga: Jadi Venue Piala Dunia U17 2023, Ini 7 Wisata Dekat Stadion Si Jalak Harupat Bandung

Nantinya shuttle bus tersebut akan terparkir Gedong Budaya Sabilulungan (GBS) untuk menunggu penumpang yang akan menonton pertandingan Piala Dunia U-17.

Hilman mengungkapkan sesuai dengan skema yang diberikan FIFA bahwa penonton, pemain, dan official mesti diangkut menggunakan moda transportasi yang nyaman.

"Jadi enggak ada yang bawa kendaraan ke SJH, parkiran di Lapangan Upakarti dan Dome Balerame, kemudian untuk shuttle bus juga kami siapkan di Stasiun Tegalluar bagi penonton yang datang menggunakan kereta cepat," ungkapnya.

Apabila pertandingan dimulai pukul 16.00 WIB maka shuttle bus itu akan stand by pukul 12.00 WIB siang.

"Kami harap penonton datang tepat waktu, kalau nanti ada bus yang sudah penuh langsung kita berangkatkan," ujar dia.

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Halaman:


Terkini Lainnya

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Travel Update
Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Travel Update
Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Story
10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

Jalan Jalan
Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Travel Update
Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Travel Update
3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

Travel Update
Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Hotel Story
iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

Travel Update
9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

Jalan Jalan
Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Travel Update
6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

Travel Tips
Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Travel Update
China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

Travel Update
Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com