Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Istana Gyeongbok Jadi Sasaran Vandalisme, Biaya Pembersihan Capai Rp 1,2 Miliar

Kompas.com - 15/01/2024, 15:03 WIB
Marsha Awang Lisba Siella,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Istana Gyeongbok merupakan istana terbesar dan paling penting di Korea Selatan.

Istana ini terletak di pusat kota Seoul dan menjadi salah satu situs bersejarah paling populer di negara tersebut.

Melansir The Korea Times, dinding Istana Gyeongbok di pusat kota Seoul, telah terkena coretan dua kali pada bulan Desember, dan telah dibersihkan hingga hampir selesai.

Baca juga: Tur Malam Hari Istana Gyeongbok Korea, Rasakan Hidup Ala Kerajaan

Administrasi Warisan Budaya (CHA) meminta kompensasi atas biaya yang dikeluarkan dalam membersihkan dinding tersebut dari para pelaku. Pembersihan ini di diperkirakan menghabiskan 100 juta won atau Rp 1,2 miliar.

Bagian dari istana bersejarah abad ke-14 ini dirusak dengan cat semprot pada tanggal 16 dan 17 Desember 2023.

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kompas Travel (@kompas.travel)

Kerusakan total terjadi di kedua sisi Yeongchumun, gerbang barat istana, serta tembok dekat Istana Nasional Museum Korea, sepanjang 36,2 meter.

Terdapat tiga tersangka yang terbukti bersalah, dan menjalani hukuman minimal tiga tahun penjara, sesuai dengan Undang-Undang Perlindungan Warisan Budaya.

Baca juga: Korea Selatan Luncurkan Visa Digital Nomad Baru per Januari 2024

Dalam konferensi pers, pejabat CHA melaporkan bahwa dalam perbaikan dinding tersebut sudah terlaksana hingga 80 persen selesai.

Pembersihan Istana Gyeongbok telan biaya 1,2 miliar

Pembersihan dilakukan pada tanggal 16 dan 28 Desember 2023 dengan biaya peralatan khusus mencapai lebih dari 21 juta won atau sekitar Rp 248 juta.

Jika digabungkan dengan biaya tenaga kerja, 234 ahli konservasi dan pegawai pemerintah yang terlibat dalam proyek ini, diperkirakan mencapai Rp 1,2 miliar.

Setelah insiden bulan Desember itu, Korea Selatan kemudian melakukan survei ke empat istana besar, seperti Kuil Jongmyo dan makam kerajaan dari Kerajaan Joseon tahun 1392-1910.

Hasil survei tersebut, banyak ditemukan coretan dan ukiran lain yang tertinggal selama bertahun-tahun di bangunan dan dinding.

Baca juga: Korea Selatan Berencana Bebaskan Biaya Visa Elektronik untuk Turis Indonesia

“CHA akan mengambil tindakan tegas ketika menghadapi tindakan vandalisme jahat yang serupa dengan yang terjadi di Istana Gyeongbok," kata kepala agensi Choi Eung-chon, dikutip The Korea Times.

Pihaknya juga akan menerapkan tindakan pencegahan yang lebih baik terhadap kerusakan situs warisan, selain meningkatkan kesadaran masyarakat melalui promosi dan pendidikan.

Kejadian ini akan meningkatkan keamanan di situs warisan dengan meningkatkan patroli dan memasang kamera CCTV tambahan.

Kompleks Istana Gyeongbokgung Korea Selatan.SHUTTERSTOCK Kompleks Istana Gyeongbokgung Korea Selatan.

Halaman:


Terkini Lainnya

Traveler Wajib Tahu, Ini Kelebihan E-Paspor ketimbang Paspor Biasa

Traveler Wajib Tahu, Ini Kelebihan E-Paspor ketimbang Paspor Biasa

BrandzView
Puas dengan Pelayanan, 98 Persen Jemaah Ingin Umrah Kembali Bersama Jejak Imani

Puas dengan Pelayanan, 98 Persen Jemaah Ingin Umrah Kembali Bersama Jejak Imani

Travel Update
Deep and Extreme Indonesia 2024 Digelar mulai Kamis Ini di JCC Senayan

Deep and Extreme Indonesia 2024 Digelar mulai Kamis Ini di JCC Senayan

Travel Update
Pertemuan Asosiasi Pemda di Asia Pasifik Digelar Bersama Likupang Tourism Festival 2024

Pertemuan Asosiasi Pemda di Asia Pasifik Digelar Bersama Likupang Tourism Festival 2024

Travel Update
Desainer Indonesia Akan Pamer Kain dan Batik di Italia Bulan Depan

Desainer Indonesia Akan Pamer Kain dan Batik di Italia Bulan Depan

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Pasar Antik Cikapundung, Siapkan Uang Tunai

4 Tips Berkunjung ke Pasar Antik Cikapundung, Siapkan Uang Tunai

Jalan Jalan
Pasar Antik Cikapundung, Tempat Pencinta Barang Lawas di Bandung

Pasar Antik Cikapundung, Tempat Pencinta Barang Lawas di Bandung

Jalan Jalan
KONI Dorong Kota Malang Menjadi Destinasi Sport Tourism

KONI Dorong Kota Malang Menjadi Destinasi Sport Tourism

Travel Update
Koryu Space Japan Foundation: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk

Koryu Space Japan Foundation: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk

Travel Tips
Koryu Space Japan Foundation, Working Space Gratis di Jakarta

Koryu Space Japan Foundation, Working Space Gratis di Jakarta

Travel Update
 Legaran Svarnadvipa di Tanah Datar Sumbar, Pertunjukkan Seni untuk Korban Bencana

Legaran Svarnadvipa di Tanah Datar Sumbar, Pertunjukkan Seni untuk Korban Bencana

Travel Update
Pengalaman ke Hutan Kota Babakan Siliwangi Bandung, Menyejukkan Mata

Pengalaman ke Hutan Kota Babakan Siliwangi Bandung, Menyejukkan Mata

Jalan Jalan
Taman Sejarah Bandung: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Taman Sejarah Bandung: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Antik Cikapundung di Bandung Naik DAMRI dan Angkot

Cara ke Pasar Antik Cikapundung di Bandung Naik DAMRI dan Angkot

Travel Tips
Larangan 'Study Tour' Disebut Tak Berdampak pada Pariwisata Dieng

Larangan "Study Tour" Disebut Tak Berdampak pada Pariwisata Dieng

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com