Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tarif Tiket Pesawat dari Singapura Direncanakan Akan Naik Tahun 2026

Kompas.com - 20/02/2024, 14:03 WIB
Ni Nyoman Wira Widyanti

Penulis

KOMPAS.com - Tarif tiket pesawat dari Singapura ke sejumlah destinasi untuk Kelas Ekonomi direncanakan akan naik pada tahun 2026.

Hal ini disebabkan adanya retribusi dari Pemerintah Singapura terkait penggunaan bahan bakar pesawat yang berkelanjutan atau sustainable aviation fuel (SAF), dengan target awal satu persen SAF tahun 2026. 

Baca juga: Daftar Negara dengan Paspor Terkuat di Dunia 2024, Ada Jepang dan Singapura

"Retribusi akan bervariasi berdasarkan sejumlah faktor, seperti jarak tempuh dan kelas perjalanan," bunyi keterangan resmi dari Otoritas Penerbangan Sipil Singapura (CAAS), dikutip Selasa (20/2/2024).

Berikut rincian perkiraan kenaikan harga tiket pesawat dari Singapura ke sejumlah destinasi, tergantung jaraknya:

  • Short-haul, misalnya dari Singapura ke Bangkok diperkirakan akan naik sekitar 3 dollar Singapura (sekitar Rp 34.903).
  • Medium-haul, misalnya dari Singapura ke Tokyo diperkirakan akan naik sekitar 6 dollar Singapura (sekitar Rp 69.807).
  • Long-haul, misalnya dari Singapura ke London diperkirakan akan naik sekitar 16 dollar Singapura (sekitar Rp 186.154).

"Penumpang di kelas-kelas premium akan membayar retribusi lebih tinggi," bunyi keterangan tersebut. 

Baca juga: 3 Aktivitas di Chinatown Singapura, Minum Teh dan Nonton Opera

Retribusi dipakai untuk membeli bahan bakar berkelanjutan

Bandara Changi Singapura.Dok. Shutterstock/ Sorbis Bandara Changi Singapura.

CAAS menerapkan retribusi untuk membeli bahan bakar tersebut sehingga bisa mencapai peningkatan target.

Adapun Pemerintah Singapura berencana meningkatkan target SAF dari satu persen pada tahun 2026 menjadi tiga sampai lima persen pada tahun 2030. 

Dikutip dari Mothership, upaya ini berkontribusi terhadap blueprint (cetak biru) hub udara yang sustainable Singapura yang dikembangkan oleh CAAS. Blueprint ini terdiri dari 12 inisiatif lintas bagian, termasuk bandara, maskapai penerbangan, dan manajemen lalu lintas. 

Retribusi ini akan ditetapkan dalam kuantum yang tetap, berdasarkan target SAF dan proyeksi harga SAF pada waktu itu. 

Sebagai contoh, kuantum retribusi SAF pada tahun 2026 akan berbasis dari volume SAF yang dibutuhkan untuk mencapai target satu persen SAF dan proyeksi harga SAF pada tahun 2026. 

Biaya retribusi SAF tidak akan berubah, meskipun harga SAF sesungguhnya berbeda dari yang sudah diproyeksikan.

Adapun detail lebih lanjut mengenai penerapan SAF akan diumumkan kembali pada tahun 2025 dan CAAS akan terus berkonsultasi dengan pemangku kepentingan.

Baca juga:

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KONI Dorong Kota Malang Menjadi Destinasi Sport Tourism

KONI Dorong Kota Malang Menjadi Destinasi Sport Tourism

Travel Update
Koryu Space Japan Foundation: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk

Koryu Space Japan Foundation: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk

Travel Tips
Koryu Space Japan Foundation, Working Space Gratis di Jakarta

Koryu Space Japan Foundation, Working Space Gratis di Jakarta

Travel Update
 Legaran Svarnadvipa di Tanah Datar Sumbar, Pertunjukkan Seni untuk Korban Bencana

Legaran Svarnadvipa di Tanah Datar Sumbar, Pertunjukkan Seni untuk Korban Bencana

Travel Update
Pengalaman ke Hutan Kota Babakan Siliwangi Bandung, Menyejukkan Mata

Pengalaman ke Hutan Kota Babakan Siliwangi Bandung, Menyejukkan Mata

Jalan Jalan
Taman Sejarah Bandung: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Taman Sejarah Bandung: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Antik Cikapundung di Bandung Naik DAMRI dan Angkot

Cara ke Pasar Antik Cikapundung di Bandung Naik DAMRI dan Angkot

Travel Tips
Larangan 'Study Tour' Disebut Tak Berdampak pada Pariwisata Dieng

Larangan "Study Tour" Disebut Tak Berdampak pada Pariwisata Dieng

Travel Update
Daftar Tanggal Merah dan Cuti Bersama Juni 2024, Bisa Libur 4 Hari

Daftar Tanggal Merah dan Cuti Bersama Juni 2024, Bisa Libur 4 Hari

Travel Update
Ada Anggapan Bali Dijajah Turis Asing, Menparekraf Tidak Setuju

Ada Anggapan Bali Dijajah Turis Asing, Menparekraf Tidak Setuju

Travel Update
Ada Kecelakaan Bus 'Study Tour' Lagi, Sandiaga: Akan Ada Sanksi Tegas

Ada Kecelakaan Bus "Study Tour" Lagi, Sandiaga: Akan Ada Sanksi Tegas

Travel Update
Jadwal Kereta Wisata Ambarawa Relasi Ambarawa-Tuntang Juni 2024

Jadwal Kereta Wisata Ambarawa Relasi Ambarawa-Tuntang Juni 2024

Travel Update
Itinerary 2 Hari 1 Malam di Badui Dalam, Bertemu Warga dan ke Mata Air

Itinerary 2 Hari 1 Malam di Badui Dalam, Bertemu Warga dan ke Mata Air

Itinerary
3 Aktivitas di Taman Sejarah Bandung, Nongkrong Sambil Belajar Sejarah

3 Aktivitas di Taman Sejarah Bandung, Nongkrong Sambil Belajar Sejarah

Jalan Jalan
Rute Naik Angkot ke Taman Sejarah Bandung dari Gedung Sate

Rute Naik Angkot ke Taman Sejarah Bandung dari Gedung Sate

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com