KOMPAS.com - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengimbau untuk mengecek kesiapan armada mudik Lebaran 2024, termasuk bus pariwisata demi keselamatan pemudik.
"Tolong cek dan ricek terkait keselamatan, faktor keselamatan itu betul-betul yang utama," kata Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Nia Niscaya.
Pernyataan itu ia sampaikan dalam program The Weekly Brief with Sandi Uno di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Senin (4/3/2024).
Baca juga: Lonjakan Mudik Lebaran 2024 Diproyeksikan Capai 70 Persen
Bagi pemudik yang menggunakan transportasi mudik berbayar, Nia menyarankan untuk lebih bijak memilih bus pariwisata yang akan ditumpangi.
Lihat postingan ini di Instagram
Sementara itu untuk pemudik yang berkesempatan ikut mudik gratis, Nia mengimbau penyedia jasa mudik harus menyediakan bus yang layak jalan.
Baca juga: Cara Daftar Mudik Gratis Kemenhub Lebaran 2024, Link, dan Syaratnya
"Pasti akan ada surat edaran (terkait imbauan mudik Lebaran 2024), karena tugas kita untuk mengingatkan. Tentu kami akan mengkomunikasikan di media sosial, imbauan untuk pandai-pandai lah memilih (bus pariwisata)," katanya.
Nia mengatakan bahwa Lebaran 2024 merupakan peak season untuk membantu mendongkrak capaian pergerakan wisatawan nusantara (wisnus).
"(Momen Lebaran 2024) sangat membantu dalam pencapaian target. Perhitungannya menggunakan ponsel, mobile positioning data (lokasi ponsel), puncaknya di Lebaran," katanya.
Berdasarkan data Kementerian Perhubungan (Kemenhub), jumlah pemudik pada Lebaran 2024 diperkirakan mencapai 200 juta orang.
Jumlah ini naik sekitar enam persen dibanding periode mudik lebaran 2023, yakni sekitar 187 juta orang.
Baca juga: DAMRI Siapkan 250 Unit Armada buat Mudik Gratis
Meskipun begitu, Nia mengatakan belum ada perkiraan angka pergerakan wisnus pada Lebaran 2024.
"Kalau berbicara pergerakan wisnus, hitungannya di luar usual environment (lingkungan biasanya), kemudian lintas kabupaten, berada di suatu tempat lebih dari enam jam," tutup Nia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.