Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belitong Chinese International Festival 2024 Diadakan Bersamaan dengan Chengbeng

Kompas.com - 10/03/2024, 07:03 WIB
Heru Dahnur ,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

BELITUNG, KOMPAS.com - Acara Belitong Chinese International Festival 2024 bakal diadakan Belitung, Kepulauan Bangka Belitung, selama sebulan ke depan.

Penjabat (Pj) Bupati Belitung Yuspian mengatakan, acara tersebut akan jadi lebih bermakna karena bersamaan dengan tradisi chengbeng atau sembahyang kubur. 

Baca juga: Wisata Alam Batu Mentas di Belitung: Daya Tarik, Tiket Masuk, dan Jam Buka

Selama festival akan ada bazar kuliner, fashion, acara muda-mudi, dan acara religi.

Pemerintah daerah juga telah memasang berbagai alat peraga di pusat kota sebagai penyemarak acara.

"Karena waktunya ini panjang, bersamaan juga dengan momen Ramadhan sehingga ada keberagaman saling membaur antar agama," tutur Yuspian kepada Kompas.com, Sabtu (9/3/2024).

Panitia kegiatan juga mengusung semboyan "Tonghin Fatngin Jitjong" yang artinya "orang China dan Melayu sama saja".

"Ini saatnya bagi wisatawan berkunjung ke Belitung, melihat keberagaman tradisi budaya, wisata dan religinya," ucapnya. 

Baca juga:

Menargetkan perantau yang pulang kampung saat chengbeng

Pekuburan sentosa yang menjadi pusat Cheng Beng di Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung.KOMPAS.com/HERU DAHNUR Pekuburan sentosa yang menjadi pusat Cheng Beng di Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung.

Para perantau keturunan China dari berbagai negara diperkirakan akan pulang kampung ke Belitung pada periode tersebut berkat adanya chengbeng.

Tradisi ini menghubungkan ikatan yang kuat antara generasi penerus dengan leluhurnya. 

"Chengbeng atau chinmin, tiap tahun keluarga pasti kembali ke Belitung untuk sembahyang leluhur," kata tokoh masyarakat yang juga mantan wakil bupati Belitung, Isyak Meirobie kepada Kompas.com, Sabtu (9/3/2024).

Isyak melanjutkan, jumlah perantau yang pulang diperkirakan masih sama dengan tahun-tahun sebelumnya. Jumlahnya diprediksi mencapai ribuan orang karena para perantau memboyong serta anggota keluarga mereka.

"Ada dari Hong Kong, Taiwan, China, Australia dan Singapura," ujarnya.

Baca juga: 7 Destinasi Wisata di Bangka Belitung yang Wajib Dikunjungi

Kehadiran para perantau diharapkan menjadi salah satu penggerak perekonomian daerah.
Sektor pariwisata, seperti perhotelan, ditargetkan tumbuh di tengah lesunya pasar komoditas timah dan lada.

"Yang pulang kampung ini akan spend (belanja) uang, berapa kalau hanya pulang sembahyang. Kita harus tangkap mereka belanja lebih banyak, nginap di hotel lebih lama, dan mengabarkan kepada banyak kalangan kesiapan Belitung kembali setelah fluktuasi wisata ini," jelas Isyak.

Ia mengatakan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengapresiasi penyelenggara Belitong Chinese International Festival 2024 atas semangat, ide, dan kreativitasnya.

"Mewujudkan kegiatan festival apalagi berlabel internasional itu butuh nyali, kegilaan, dan komitmen, konsistensi tinggi. Tidak mudah, saya tahu betul bahwa energi semua yang terlibat ini sangat totalitas," tuturnya.

Baca juga:

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com