Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Kompas.com - 23/04/2024, 17:04 WIB
Ni Nyoman Wira Widyanti

Penulis

3. Kelenteng Boen San Bio

Kelenteng Boen San Bio atau Yayasan Vihara Wimmala Boen San Bio beralamat di Jalan KS Tubun Nomor 43, Pasar Baru, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang. 

Dikutip dari laman Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), Selasa (23/4/2024), kelenteng ini didirikan tahun 1689 oleh pedagang asal China bernama Lim Tau Koen. 

Bangunan yang termasuk cagar budaya ini memiliki ruangan depan, ruangan tengah, dan ruangan belakang. 

Bagian depan kelenteng didominasi warna merah berkat banyaknya lampion yang digantung. Lampion ini diberikan oleh para donatur. 

Di ruangan belakang terdapat Ruang Dhammasala, Pendapa Pecun, Sumur Sumber Rejeki, dan Petilasan Mbah Raden Suryakencana. Ada pula patung Dewi Kwan Im Pou Sat setinggi kira-kira tiga meter.

Baca juga:

4. Pintu Air Mookervart

Pintu Air Mookervart di Kota Tangerang, Banten, pada Minggu (21/4/2024).KOMPAS.com/Ni Nyoman Wira Pintu Air Mookervart di Kota Tangerang, Banten, pada Minggu (21/4/2024).

Pintu air Mookervart yang kecil berada di dekat ruang terbuka hijau yang disebut Taman Pintu Air, sedangkan pintu air Mookervart yang besar berjarak sekitar tiga menit berjalan kaki dari pintu air kecil.

Tama menuturkan, fungsinya waktu itu mengatur debit air yang ada di Jakarta (Batavia) dan untuk transportasi air. 

"Sistemnya kayak water lift, jadi satu (sisi) airnya surut, ada yang mengangkat (perahu). Pas di ujungnya dibuka, (perahu) langsung mengalir," tutur Tama. 

Sebagai informasi, Kali Mookervart dibangun dari tahun 1768-1689, fungsinya mengalirkan sepertiga aliran Sungai Cisadane dan menghubungkannya dengan kanal-kanal di Batavia guna menambah suplai air dan mengendalikan banjir. 

Pada tahun 1732, Gubernur Jenderal Diederik Durven memerintahkan pengerukan kanal guna menyuplai lebih banyak air ke Batavia, tapi hal tersebut malah mengakibatkan banyaknya genangan air yang berujung ke penyebaran malaria.

Tidak hanya itu, air di kanal pun meluap saat musim hujan. Dengan demikian, dibangunlah pintu air di ujung atas sungai tahun 1770. 

Kali Mookervart tetap menyuplai air paling banyak ke Batavia pada abad ke-18.

Baca juga: Keliling Akuarium Indoor Pertama di Tangerang Selatan, Ada 25.000 Biota Laut

5. Taman Makam Pahlawan Taruna

Daftar nama tokoh yang dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Taruna di Kota Tangerang, Banten, Minggu (21/4/2024).KOMPAS.com/Ni Nyoman Wira Daftar nama tokoh yang dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Taruna di Kota Tangerang, Banten, Minggu (21/4/2024).

Pada 25 Januari 1946, terjadi peristiwa bernama Pertempuran Lengkong yang memakan korban 37 orang dari pihak Indonesia.

Dilaporkan oleh Kompas.com, Selasa (9/11/201), pasukan Resimen IV Tangerang yang dipimpin Mayor Daan Mogot bermaksud melucuti senjata tentara Jepang.

Namun, saat Mayor Daan Mogot tengah berunding dengan Kapten Abe, wakil tentara Jepang, dan taruna Indonesia tengah mengangkut senjata ke truk, mendadak terdengar suara tembakan. 

Akibatnya, para tentara Jepang pun menembaki para taruna Indonesia, bahkan Mayor Daan Mogot termasuk yang menjadi korban.

Jenazah para korban lantas dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Taruna. Alamatnya di Jalan Daan Mogot, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang.

Di salah satu sisi area makam terdapat monumen berisi nama-nama korban dan ada beberapa yang tidak diketahui identitasnya.

Baca juga: 4 Makam Wali di Jakarta untuk Wisata Religi, Ada Makam Habib Kwitang

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com