Rencana larangan tersebut dinilai bertentangan dengan budaya masyarakat Italia.
Pasalnya, biasanya mereka menikmati es krim saat larut malam, dan tidak menutup kemungkinan juga ada masyarakat yang memesan piza pada malam hari.
Menurut Sekretaris Jenderal asosiasi retail Italia Confcommercio cabang Milan, Marco Barbieri, rata-rata keluarga Italia pada musim panas berjalan kaki usai makan malam dan memberi es krim.
"Hal itu adalah tradisi klasik dan jelas bahwa jika Anda mengganggu kebiasaan budaya ini, orang-orang tidak akan senang," kata Barbieri, dikutip dari The Guardian dan Observer.
Tidak hanya itu, ia berpendapat bahwa rencana larangan tersebut tidak akan menyelesaikan masalah.
"Aturan yang melarang orang-orang minum air atau makan es krim atau piza sembari berjalan-jalan di Darsena tidak akan menyelesaikan apa pun karena bagaimana pun juga orang-orang akan tetap berada di luar," jelasnya.
Adapun Granelli menegaskan bahwa rencana larangan ini bukan untuk menghukum kegiatan hiburan, kerja, atau wirausaha.
Sebaliknya, rencana larangan ini bertujuan memberi kesempatan bagi pernduduk untuk beristirahat dan menikmati ruang publik yang berkualitas dengan aman.
Masyarakat Milan diberikan waktu hingga minggu depan untuk menyampaikan pendapat mereka tentang proposal baru ini sebelum keputusan akhir diambil.
Baca juga:
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.View this post on Instagram