Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bangunan Bersejarah di Kota Kuno Matera, Italia Patah Akibat Lompatan Parkour

Kompas.com - 23/06/2024, 11:11 WIB
Zeta Zahid Yassa,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

Sumber CNN Travel

KOMPAS.com - Kelompok parkour yang berbasis di London, Team Phat, telah menuai kontroversi setelah melakukan aksiny di kota kuno Matera di Italia

Dalam sebuah video yang diunggah ke YouTube dua bulan lalu, terlihat anggota tim tersebut melakukan aksi melompat dari satu bangunan ke bangunan lainnya, yang menyebabkan kerusakan pada bangunan bersejarah.

Matera, yang dianugerahi status Warisan Dunia UNESCO pada tahun 1993, merupakan kota batu yang berasal dari era Paleolitikum dan menjadi Ibu Kota Budaya Eropa pada tahun 2019. 

Baca juga: Roberto Baggio Dirampok Saat Tonton Spanyol Vs Italia, Alami Luka

Namun, tindakan dari Team Phat telah menimbulkan pertanyaan tentang perilaku wisatawan di situs-situs bersejarah.

Dalam video tersebut, terlihat salah satu anggota tim yang mencoba melompat dari sebuah gedung dan menggunakan langkan batu untuk mencapai gedung lain di seberang jalan. 

Namun, langkan tersebut tidak mampu menahan beban dan patah, menyebabkan bagian dari bangunan bersejarah jatuh ke tanah.

Dikecam

Reaksi terhadap video tersebut bermunculan di media sosial, dengan banyak komentar kritis yang menyoroti pentingnya menghormati budaya dan sejarah dalam melakukan aktivitas seperti parkour. 

Perilaku Team Phat juga telah menimbulkan pertanyaan tentang perilaku wisatawan di situs-situs bersejarah lainnya.

Pada bulan Maret 2023, seorang anggota Team Phat melompat ke sebuah kanal di Venesia, yang kemudian dikomentari oleh Walikota Luigi Brugnaro, melansir dari CNN Travel, Kamis (20/6/2024)

Dia menyatakan bahwa tindakan tersebut sebagai "kebodohan" dan mengidentifikasi hal tersebut sebagai perilaku yang tidak patut ditiru.

Pada tanggal 25 April 2024, tiket masuk berbayar mulai diberlakukan di Venesia sebagai upaya untuk mengontrol jumlah wisatawan dan menjaga kelestarian kota tersebut.

Baca juga: Seleksi Turis Asing ke Bali, Tarif Pungutan Wisman Diusulkan Naik Jadi 50 Dolar AS

Hal ini juga menjadi contoh bagi kota-kota lain yang memiliki situs-situs bersejarah untuk menjaga kelestariannya.

Perilaku Team Phat juga memicu larangan bagi turis untuk masuk ke sebuah distrik bersejarah di Kyoto, Jepang, menyusul kekecewaan warga setempat terhadap perilaku buruk pengunjung dan kegagalan mereka untuk mengikuti adat istiadat dan etika Jepang.

Kontroversi yang diakibatkan oleh aksi parkour Team Phat telah memicu perhatian terhadap perlunya menjaga kelestarian situs-situs bersejarah dan menghormati budaya setempat.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com