Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berbuka Menu Mesir, Teh Kembang Sepatu dan Olahan Domba

Kompas.com - 18/07/2013, 08:34 WIB
Ni Luh Made Pertiwi F

Penulis

KOMPAS.com - Mesir bisa dibilang berada di tengah-tengah Timur Tengah. Pengaruh dari negara-negara sekitar seperti Lebanon, Yordania, Turki, sampai Afrika, pun terasa dalam kuliner khas Mesir.

"Hasilnya rasa masakan Mesir seimbang, tidak ada rasa yang dominan, misalnya tidak terlalu berempah atau manis atau asin. Semua seimbang," ungkap Chef Ahmed Darwish Mohammed dari Four Seasons Cairo at Nile Plaza.

Sebagai negara dengan mayoritas penduduknya beragama Islam, masyarakat Mesir juga memiliki tradisi berbuka puasa tersendiri di saat bulan Ramadhan. Misalnya seperti minuman yang disajikan. Seperti kebiasaan orang Indonesia yang berbuka dengan teh manis, orang Mesir gemar menikmati Karkadeh atau Hibiscus Tea.

Four Seasons Hotel Jakarta Chef Ahmed Darwish Mohamed
"Kami menyebutnya Wine Mesir, karena warnanya seperti wine. Aslinya ini dari ekstrak kembang sepatu," kata Chef Ahmed yang memang asli orang Mesir.

Teh khas Mesir ini bisa Anda nikmati di Seasons Cafe yang berada di Four Seasons Jakarta yang tengah mengadakan promo selama bulan Ramadhan yaitu “Breakfasting with a Touch of Middle East”. Selain Karkadeh, minuman unik lainnya adalah jus kurma dan Tamar Hindi. Tamar Hindi atau jus dari asam Jawa.

"Minuman-minuman ini di Mesir tersedia sepanjang tahun. Namun saat bulan Ramadhan, minuman-minuman ini terutama Karkadeh wajib ada di meja makan," kata Chef Ahmed.

Nah, berlanjut ke hidangan pembuka, Anda bisa mencicipi Foul Medammes atau sup Arab dari kacang merah. Menu ini juga khas Mesir dan menurut Chef Ahmed, biasa disajikan di rumah-rumah sebagai menu sarapan.

Rasa sup ini tergolong sederhana dan mengandalkan rasa dan tekstur kacang merah. Tambahan bumbu ketumbar, menambah harum dan segarnya sup. Lalu berlanjut ke roti pita yang dicocol ke aneka saus.

Mungkin Anda mengenali hummus yang terbuat dari kacang chickpea. Hummus biasa menjadi teman cocolan roti pita yang empuk. Tetapi di Season Cafe, Chef Ahmed menyajikan 4 saus cocolan lainnya yaitu Labnah Rayeb Salad, Mohamra, Pedessara, dan Keskha.

"Kalau di Mesir, saus yang disajikan biasanya antara tiga sampai 25 saus. Tetapi yang wajib adalah hummus, saus dari yoghurt, dan Mohamra atau saus dari kacang walnut," kata Chef Ahmed.

Four Seasons Hotel Jakarta Nasi Mesir
Tentu tak lengkap hidangan pembuka tanpa Fatoush, atau salad khas Mediterania dan Timur Tengah. Sementara hidangan utama, bisa coba terlebih dahulu Beef Shawarma yang mengingatkan pada masakan khas Turki yaitu Kebab.

"Mesir memang terkenal pengaruh Turki sejak 400 tahun lalu. Karena sempat dijajah Kekaisaran Ottoman. Tapi agak berbeda dengan Kebab, Shawarma dimarinasi dengan lebih banyak bumbu seperti jintan. Sementara daging untuk Kebab biasanya dimarinasi dengan minyak zaitun dan jus lemon saja," jelas Chef Ahmed.

Coba pula Nasi Mesir yang begitu harum karena menggunakan cengkeh. Nasinya seperti nasi untuk sushi namun tidak lengket. Pilihan lauk bisa aneka satai seperti Lamb Kofta dari daging domba, Kebab Hala dari daging sapi, dan Shis Tawook dari ayam.

"Orang Mesir memang gemar domba. Tiga daging yang digemari orang Mesir pertama adalah domba, lalu unta, kemudian kambing. Kami juga suka memasak daging dengan jintan," tutur Chef Ahmed.

Nah, sebagai penutup, Anda bisa menikmati Umm Ali yaitu puding roti dengan kacang dan krim. Untuk rasa yang lebih menyegarkan, bisa coba Mahlabia atau puding dari air mawar. Aroma mawar yang harum tercium selintasan. Orang Mesir seperti umumnya kawasan Mediterania dan Timur Tengah, menggemari air mawar sebagai bahan masakan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Jalan Jalan
Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Travel Update
Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Jalan Jalan
10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

Jalan Jalan
Tanggapi Larangan 'Study Tour', Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Tanggapi Larangan "Study Tour", Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Travel Update
Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com