Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sahara, Sensasi Padang Pasir Maroko

Kompas.com - 22/10/2013, 15:51 WIB
Fira Abdurachman

Penulis

SATU hal yang paling dicari saat pelesir adalah ke tempat yang tidak ada di Tanah Air atau setidaknya berbeda. Sahara atau padang pasir di Maroko adalah salah satunya. Banyak turis yang bilang kalau tidak punya banyak waktu atau uang di Maroko, cukup pergi ke Sahara, setelah itu pulang. Hati pun sudah cukup senang.

Kota yang paling dekat dengan Sahara di Maroko adalah kota Merzouga. Letaknya berada di utara dan cukup jauh dari kota – kota besar seperti Casablanca, Marakesh, dan Tangier.

Tidak sulit tapi juga tidak mudah menuju Sahara. Transportasi yang tersedia juga tidak banyak. Makanya kebanyakan pelancong lebih memilih menggunakan jasa agen perjalanan untuk menikmati Sahara.

KOMPAS.COM/FIRA ABDURACHMAN Tak ada penerangan, para turis menikmati api unggun di tengah padang pasir di Maroko.

Paket perjalanan ke sahara banyak ditawarkan para agen perjalanan di Marakesh dibanding kota lainnya seperti di kota Fes. Selain jaraknya yang bisa digolong paling mudah dan dekat, sejauh ini Marakesh memang pusat kotanya para turis di Maroko.

Harga yang ditawarkan juga hampir sama, untuk paket perjalanan 3 hari 2 malam, harganya berkisar 850-950 Dirham atau setara dengan sekitar Rp 1 juta hingga Rp 1,3 juta. Jika tidak punya waktu banyak, bisa ikut paket perjalanan 2 hari 1 malam. Harganya lebih murah, sekitar 650-750 Dirham atau setara dengan Rp 800.000 sampai Rp 1 juta.

Perjalanan dengan bus atau minibus dari Marakesh memakan waktu sekitar 10-12 jam. Sampai pinggiran kota Merzouga, turis harus menunggang unta menuju Sahara.

KOMPAS.COM/FIRA ABDURACHMAN Turis menunggang unta untuk sampai ke tengah sahara di Maroko.
Saat Kompas.com melakukan perjalanan ini, setelah sekitar 30 menit unta yang ditunggangi berhenti sejenak untuk menikmati pemandangan matahari terbenam. Gundukan–gundukan padang pasir yang terhampar begitu indah diterpa warna kejinggaan sampai matahari pun menghilang.

Malamnya turis menginap di tenda penginapan yang sudah disiapkan oleh agen. Tidak perlu khawatir, di dalam tenda sudah disediakan kasur tips dan selimut tebal agar para turis bisa tidur dengan cukup di tengah padang pasir.

KOMPAS.COM/FIRA ABDURACHMAN Hiburan musik yang dimainkan Suku Berber di tengah padang pasir di Maroko.
Saat beristirahat malam, para turis menikmati musik tradisional Maroko atau biasa disebut musik Berber. Makan malam juga ala suku Berber yaitu Couscous dan Tajin.

Paginya kembali para turis berjalan pulang dengan menggunakan unta sambil menikmati udara pagi padang pasir dan panorama matahari terbit. Saat pagi, udara dingin menyengat, kontras dengan udara sore dan malam yang panas.

Beberapa hal yang harus dipersiapkan saat ke Sahara adalah pastikan membawa baju hangat untuk pagi hari. Jangan kaget, tidak ada kamar mandi dan toilet disini, jadi bawalah tisu pembersih dan air secukupnya baik untuk minum atau mencuci muka.

KOMPAS.COM/FIRA ABDURACHMAN Tenda penginapan di gurun pasir, Maroko.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com