Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Gencarkan Promosi Kuliner ke Mancanegara

Kompas.com - 13/11/2013, 17:12 WIB
BEIJING, KOMPAS.com - Pemerintah akan meningkatkan promosi kuliner Indonesia dan menjadikannya sebagai bagian penting dalam promosi pariwisata Indonesia ke mancanegara.

Saat melakukan kunjungan kerja ke China pada 11-15 November, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Mari Elka Pangestu mengatakan ragam kuliner Indonesia perlu lebih banyak dipromosikan supaya bisa menjadi salah satu ikon Indonesia di mancanegara.

Mari menjelaskan, Indonesia telah menetapkan 30 ikon kuliner tradisional Indonesia sejak 14 Desember 2012.

"Itu mewakili tradisi dan kuliner sebagian besar Indonesia dan semuanya ditetapkan atas kriteria tertentu, antara lain semua bahan atau bumbunya mudah didapat di mana saja, di negara mana saja," katanya.

Namun jenis-jenis makanan yang sudah ditetapkan menjadi ikon tersebut, menurut Menparekraf, masih belum banyak dikenal di luar negeri.

KOMPAS/RADITYA HELABUMI Rawon Rumah Makan 17 Agustus Sumenep, Madura.
Pemerintah berusaha menggencarkan promosi untuk meningkatkan popularitas kuliner Indonesia dengan menyajikan jenis-jenis makanan tradisional dalam setiap acara resepsi Indonesia atau malam kebudayaan Indonesia.

"Jadi benar-benar kuliner Indonesia itu terpromosikan. Karena jika kita berharap ada restoran Indonesia di setiap negara masih belum bisa, terlebih di Beijing saja keberadaan restoran Indonesia masih buka-tutup-buka-tutup," katanya.

Mari menjelaskan bahwa Kemenparekraf sudah bekerja sama dengan pakar-pakar kuliner Indonesia dan chef profesional yang digawangi oleh Chef Vindex Tengker untuk menuliskan buku resep 30 Ikon Kuliner Tradisional Indonesia.

"Masing-masing ikon ditampilkan dengan menyebutkan nama daerah asalnya misalnya Asinan Jakarta, Soto Ayam Lamongan, Tahu Telur Surabaya, dan Rawon Surabaya dan seterusnya," kata Mari.

KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA Lawar khas Bali menggunakan jantung pisang.
Dalam buku itu, setiap ikon kuliner ditampilkan kandungan nutrisi dan cerita filosofinya. "Misalnya cerita atau filosofi di balik Nasi Tumpeng Nusantara, yang menyimbolkan persembahan dan sebagainya," tutur Mari.

Kuliner Indonesia di China

Jejak kuliner Indonesia di China ada di beberapa restoran Indonesia seperti Restoran Padang (Beijing) yang tidak hanya menyajikan masakan Padang, tetapi juga masakan dari beberapa daerah lain seperti Jawa Barat dan Jawa Timur.

Selain itu ada Restoran Bali Bistro dan Made in Indonesia (Shanghai) serta restoran Pandan Indonesia di Guangzhou, Provinsi Guandong.

Salah satu anggota tim kelompok kerja 30 Ikon Kuliner Tradisional Indonesia, William Wongso mengatakan kemunculan restoran-restoran Indonesia di luar negeri belum cukup untuk memopulerkan hidangan Indonesia.

KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN Coto.
Pasalnya, keautentikan cita rasa kuliner Indonesia yang kaya akan rempah telah disesuaikan dengan lidah masyarakat lokal di setiap negara tempat restoran Indonesia berada.

"Sekarang ini belum ada guideline yang jelas karena setiap restoran coba menginterpretasikan dan yang membuat semakin parah menurut saya. Mereka mencoba menyesuaikan dengan selera masyarakat lokal di luar negeri sehingga autentik kita hilang," katanya.

Bangsa Indonesia, menurut William, terlalu takut jika cita rasa dari kekayaan rempah di Indonesia tidak begitu diminati masyarakat lokal di luar negeri. "Padahal sekarang di dunia itu setiap negara ingin menampilkan cita rasa aslinya di dunia internasional," tambah William Wongso.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Jalan Jalan
Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Jalan Jalan
Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Travel Update
Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Jalan Jalan
Kering sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Kering sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Travel Update
Arab Saudi Targetkan Lebih dari 2 Juta Kunjungan Turis Indonesia pada 2024

Arab Saudi Targetkan Lebih dari 2 Juta Kunjungan Turis Indonesia pada 2024

Travel Update
7 Hotel Dekat Stasiun Gambir, Mulai Rp 125.000

7 Hotel Dekat Stasiun Gambir, Mulai Rp 125.000

Travel Update
Wisata ke Arab Saudi Kini Bisa Pakai Visa Umrah

Wisata ke Arab Saudi Kini Bisa Pakai Visa Umrah

Travel Update
Promo Pameran Saudi Tourism Authority, Diskon Umrah hingga Rp 3 Juta

Promo Pameran Saudi Tourism Authority, Diskon Umrah hingga Rp 3 Juta

Travel Update
Wisatawan Nekat Kunjungi Tangga Haiku di Hawaii meski Sudah Ditutup

Wisatawan Nekat Kunjungi Tangga Haiku di Hawaii meski Sudah Ditutup

Travel Update
P'Narach Food and View, Resto dengan Konsep Unik di Kabupaten Semarang

P'Narach Food and View, Resto dengan Konsep Unik di Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
Bandara di Jepang Ini Tidak Pernah Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun

Bandara di Jepang Ini Tidak Pernah Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun

Travel Update
Air Terjun Dolo: Pesona Alam Lereng Gunung Wilis di Kabupaten Kediri

Air Terjun Dolo: Pesona Alam Lereng Gunung Wilis di Kabupaten Kediri

Jalan Jalan
5 Tempat Wisata Dekat Simpang Lima Semarang, Bukan Cuma Lawang Sewu

5 Tempat Wisata Dekat Simpang Lima Semarang, Bukan Cuma Lawang Sewu

Jalan Jalan
25 Hotel Terbaik di Dunia 2024 Versi TripAdvisor, Ada dari Indonesia

25 Hotel Terbaik di Dunia 2024 Versi TripAdvisor, Ada dari Indonesia

Hotel Story
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com